REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pjs Bupati Malang, Sjaichul Ghulam meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang untuk bersikap netral. Dorongan ini penting mengingat Kabupaten Malang sudah memasuki masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada Desember mendatang.
Pria disapa Abi ini mengaku hanya mempunyai waktu 71 hari sebagai Pjs Bupati Malang. Meski demikian, ia mengaku akan berupaya agar Pilkada nanti berjalan dengan baik. Lalu mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilih sesuai hati nurani.
"Jadi, tidak akan mengarahkan dan membimbing kemana, gunakan hak pilih sesuai hati nurani," ujarnya, Kamis (15/10).
Selain itu, Abi menyatakan, tidak mempunyai hak mengarahkan masyarakat untuk memilih calon kepala daerah. Jajaran juga harus netral dan diharapkan tidak sampai melangkah ke arah yang tak netral. Artinya, ASN harus profesional dan fokus melangkah melayani masyarakat dalam mewujudkan pembangunan bangsa dan negara.
Jika sampai terjadi pelanggaran, maka ASN bersangkutan akan menjalani dan mengikuti proses penindakan. Hal ini sesuai dengan teknis dan peraturan yang berlaku. Untuk itu, Abi sangat mendorong masyarakat agar dapat menyukseskan Pilkada Kabupaten Malang dengan baik dan lancar.
"Jangan sesekali atau coba-coba bermain-main untuk tidak netral, baik saat upload foto, berbicara dan perkataan yang kemudian membawa dampak tidak baik," jelasnya.
Pilkada Kabupaten Malang akan diikuti tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang. Pasangan pertama, yakni petahana M Sanusi dan Didik Gatot Subroto. Keduanya diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Nasdem, Demokrat, Golkar, Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selanjutnya, terdapat pasangan Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono. Bapaslon ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Ada pula paslon Heri Cahyono dan Gunadi Handoko dari jalur perseorangan.