REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi berjanji akan menaikkan insentif Ketua RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) jika terpilih pada Pilkada serentak 9 Desember 2020. Peningkatan insentif tersebut karena peran RT, RW, dan LPMK dirasanya sangat vital di masyarakat. Menurutnya, mereka adalah sosok pemimpin sejati untuk kemajuan Kota Pahlawan.
“Saya tahu betul bagaimana peran RT, RW, dan para kader kesehatan di Surabaya. Mereka adalah pemimpin sejati. Tidak mungkin wali kota itu memiliki mata sampai melihat ke bawah. Tidak pula bisa mendengar sampai bawah. Sehingga kepanjang tanganan wali kota adalah para RT, RW ini,” kata Eri di Surabaya, Sabtu (14/11).
Eri kemudian merinci nilai kenaikannya insentif yang direncanakannya. Eri memgatakan, untuk ketua RT dari sebelumnya Rp 500 ribu akan dinaikkan menjadi Rp 1 juta. Kemudian untuk ketua RW dari sebelumnya Rp 600 ribu dinaikkan menjadi Rp 1,25 juta, dan ketua LPMK dari sebelumnya Rp 700 ribu dinaikkan menjadi Rp 1,4 juta.
"Selain menaikkan insentif, kami juga akan memberikan jaminan kesehatan berupa BPJS Kesehatan. Beliau-beliau adalah garda terdepan pelayanan publik. Mereka melayani warga dengan sepenuh hati. Meski tidak berharap materi, tapi izinkan kami menyampaikan apresiasi," ujarnya.
Selain menaikkan insentif, Eri juga berjanji akan menyiapkan sistem pelayanan berbasis internet yang terpadu. Sehingga pelayanan yang diberikan tidak lagi manual. Dia mencontohkan dalam pengurusan administrasi warga Kota Surabaya, tidak perlu lagi ke kelurahan dan ke kecamatan. Namun tinggal buka aplikasi datang ke RT/RW sudah cukup.
Aplikasi yang dirancang Eri Cahyadi rencananya akan terkoneksi dengan aplikasi yang sudah ada selama ini di Pemkot Surabaya. Mulai dari Puskesmas, termasuk akan terkoneksi dengan Command Center 112.