REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bisnis mobil bekas mewah tetap memiliki pangsa pasar tersendiri di Tanah Air. Selain kalangan komunitas, penjualan mobil mewah khususnya Eropa juga masih diminati mereka pecinta kendaraan yang mengutamakan kenyamanan dan prestise.
Demikian juga halnya bagi pengguna BMW yang hendak menjual mobilnya, namun mereka menghadapi berbagai kesulitan sewaktu hendak menjual. Mulai dari ketidakpastian calon pembeli, kesulitan bertemu dengan pembeli, hingga menemui harga yang kompetitif. "Banyak pedagang nakal dan apraisal susah," kata Fredy Handjaja, Presiden Direktur BMW Astra Used Car, Senin (23/11).
Padahal tidak sedikit pelanggan yang membutuhkan dana tunai untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Pihaknya menyanggupi melunasi harga yang disepakati dalam waktu cepat. Dengan tenaga apraisal yang profesional BMW konsumen yang dijual akan ditetapkan dengan harga yang kompetitif.
Bisnis penjualan mobil bekas sendiri dinilainya masih terus berkembang. Apalagi khususnya mobil eropa yang sudah memiliki segmen pasar tersendiri. Selain itu pihaknya juga selektif dalam menerima kendaraan BMW bekas yang hendak dibelinya dari konsumen. Batas usia maksimal adalah tujuh tahun dan tidak pernah terkena banjir atau kecelakaan. "Mobil ini akan kita jual lagi ke konsumen," katanya.
Pihaknya juga telah menyiapkan dana hingga Rp 100 miliar untuk membeli BMW bekas pelanggannya. Terkait warna tertentu kendaraan yang mempengarhui harga jual, pihaknya mengaku tidak mempersoalkan itu. "Buat kami yang penting adalah kondisi kendaraan,"katanya.