Kamis 07 Jan 2021 17:05 WIB

Erick Thohir Minta tak Ada Kegagalan Pengiriman Vaksin

Erick Thohir tinjau gudang vaksin Covid-19 pastikan pengiriman daerah berjalan baik

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi kantor pusat Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1).
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi kantor pusat Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri BUMN Erick Thohir melakukan tinjauan ke gudang vaksin COVID-19 di PT Biofarma. Erick mengatakan, ia melakukan kunjungan karena ingin memastikan penyimpanan dan pengiriman vaksin ke daerah berjalan baik.

Menurut Erick, dari pantauan di tempat produksi vaksin setiap box penyimpan vaksin sudah memiliki kode batang (barcode) tersendiri. Jadi, vaksin ini bisa dipantau ketika dalam perjalanan ke setiap daerah. Saat mobil pengirim berhenti atau melewati jalan di daerah bisa dideteksi.

Baca Juga

Erick berharap, untuk vaksin yang sudah sampai di setiap provinsi, pemerintah daerah bisa menyimpannya di gudang dengan suhu 2-8 derajat celcius."Jangan sampai ada kegagalan di penyimpanan karena kenapa kalau tadi tidak di suhu tersebut vaksin yang akan digunakan ini tentu kalitasnya tidak sesuai," ujar Erick dalam konferensi pers di Gedung Bio Farma, Kamis (6/1).

Saat ini, kata dia, gudang vaksin khusus Covid-19 di Biofarma ada 10. Dalam satu gudang bisa menyimpan hingga 8 juta. Artinya untuk penyimpanan di Biofarma bisa menyimpan hingga 80 juta vaksin.

Untuk produksi vaksin, menurut Erick, Biofarma tengah menyiapkan infrastruktur agar mampu membuat 250 juta dosis vaksin COVID-19. Saat ini sudah ada 100 juta dosis telah tersertifikasi oleh BPOM untuk diproduksi.

"Untuk yang 150 juta kita masih perlu izin lagi dari BPOM. Insya Allah BPOM mendukung supaya kapasitanya 250 juta dosis," katanya.

Erick menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 5,8 juta dosis vaksin COVID-19 terdistribusi ke sejumlah daerah pada Januari 2021. Kemudian untuk tahap kedua pada Februari ditargetkan ada 10,4 juta, dan Maret ada 15,3 juta dosis vaksin didistribusikan.

Untuk memastikan keinginan itu terwujud, kata Erick, ia memantau langsung kesiapan infrastruktur di Biofarma. Ia berharap semua sesuai standar dan prosedur sehingga pendistribusian dalam jumlah banyak dapat dilakukan secepat mungkin.

"Saya memastikan infrastruktur vaksin baik untuk pengiriman, produksi, sudah sesuai dengan standar dari awal. Mudah-mudahankita berdoa ini vaksinasi bisa berjalan degan baik dan kementerian BUMN, yakni Biofarma coba menjalankan tugas sebaik-baiknya agar rakyat bisa divaksinasi dengan baik," paparnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement