REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program vaksinasi Covid-19 saat ini masih terus berlangsung di seluruh dunia. Vaksinasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dan orang lain dari virus mematikan ini.
Sesuai dengan prioritasnya, saat ini tenaga kesehatan di Indonesia. Sebagian dari mereka saat ini telah menuntaskan penyuntikan vaksin sebanyak dua kali dosis jenis vaksin Sinovac.
Menurut laman Eat This, yang dilansir Ahad (7/2), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan setidaknya ada beberapa potensi efek samping yang mungkin dilami setelah vaksinasi. "Anda mungkin mengalami beberapa efek samping, yang merupakan tanda normal bahwa tubuh Anda sedang membangun perlindungan," jelas CDC.
Di antara beberapa efek samping menyerupai gejala flu. Efek samping ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi akan hilang dalam beberapa hari.
Berikut beberapa efek samping vaksinasi yang normal dialami.
1. Kemungkinan sakit dan bengkak di bagian lengan yang disuntikan vaksin
Dalam kebanyakan kasus, CDC menjelaskan, ketidaknyamanan akibat demam atau nyeri adalah normal. Namun, CDC mereka mendesak untuk menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan, jika terdapat efek kemerahan atau nyeri pada bagian yang mendapat suntikan meningkat setelah 24 jam. CDC juga meminta untuk melapor jika efek samping yang dialami semakin mengkhawatirkan atau sepertinya tidak hilang setelah beberapa hari.
2. Kemungkinan demam atau menggigil
Lonjakan suhu atau bahkan perasaan menggigil juga normal. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat demam, CDC menyarankan minum banyak cairan dan juga berpakaian ringan.
3. Kemungkinan merasa kelelahan
Kelelahan adalah reaksi umum saat mendapatkan vaksin. "Saya berharap saya tidak terlalu pingsan. Saya melakukannya selama sekitar 24 jam. Sekarang saya baik-baik saja," ujar kepala penasihat medis Presiden dan direktur Institut Alergi Nasional dan Penyakit Menular, Dr Anthony Fauci.