Adapun mengenai cara kerja aplikasi, menu utama dibagi menjadi kategori SD, SMP dan SMA. Kategori-kategori tersebut kembali dibagi menurut tingkatan kelas di jenjang SD-SMA. Setelah siswa memilih kelas, maka aplikasi akan memunculkan cerita rakyat dan permainan.
Masing-masing jenjang memiliki cerita dan permainan yang berbeda. Pada jenjang SD, cerita rakyat berisi sinopsis bersuara. Lalu tampilan akan berganti secara otomatis menjadi video animasi.
Pada jenjang SMP dan SMA, cerita rakyat dikemas dalam bentuk komik. Detailnya, tim menggunakan permainan kuis bola yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait isi cerita rakyat pada tingkat SMP.
"Sementara di jenjang SMA kami menggunakan permainan kata baku yang dikemas dalam bentuk roda berputar,” ujar mahasiswa pendidikan Bahasa Indonesia tersebut.
Dide dan tim mengajukan rancangan ini pada Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) 2020 dan lolos sampai tahap pendanaan Ditjen Dikti. Saat ini, pembuatan aplikasi Citra telah sampai pada tahap desain prototipe aplikasi. Selanjutnya, aplikasi ini akan di daftarkan untuk memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Saya berharap ketika aplikasi ini telah di rilis dan di sebarkan ke masyarakat dapat membantu anak-anak dalam proses pembelajaran karakter,” ucap dia.