REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Mobil listrik diyakini sebagai komoditas masa depan. Saat ini sejumlah pabrikan telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk produk electric vehicle (EV).
Dilansir dari Car and Driver pada Selasa (23/2), bahkan rencana jangka panjang itu telah dijadwalkan hingga tahun 2050. Sebelum lompat lebih jauh, berikut adalah urutan rencaa pabrikan soal produk EV.
Tahun ini, BMW rencananya akan mulai menunjukan taring dalam pasar EV. Hal itu kemungkinan akan dibuktikan lewat produk M series. Diperkirakan, produk itu merupakan produk i4 yang dikemas dalam M-sport version.
Berikutnya, pada tahun depan, Mercedes Benz juga ingin terus memberikan penetrasi pada pasar EV lewat peluncuran sejumlah pruduk baru. Tak tanggung-tanggung, diperkirakan, pabrikan Jerman itu akan memperlenalkan 10 EV baru pada 2022.
Tahun berikutnya, giliran Honda yang ingin melebarkan sayap dalam pasar mobil listrik. Hal itu kemungkinan dihadirkan lewat produk hasil kerja sama dengan Gemeral Motors.
Pada 2024, Land Rover juga kemungkinan akan mulai serius dalam pasar EV. Jika rencana itu teralisasi, maka produk EV yang dihadirkan pada 2024 tersebut akan jadi EV pertama Land Rover.
Pada 2025, Audi menetapkan target untuk melengkapi line up dengan 20 produk EV. Selain itu, BMW juga menetapkan target agar EV dapat berkontribusi sebesar 25 persen terhadap penjualanglobal pada 2025.
Pada tahun berikutnya, Kia menargetkan untuk mampu menawarkan 11 EV pada. Di tahun yang sama, Jaguar Land Rover berencana untuk mulai meninggalkan mesin diesel.
Selanjutnya, lompat ke tahun 2030, Inggris mulai menerapkan pelarangan penjualan kendaraan internal combustion engine (ICE). Artinya, pada 2030, mobil produksi masal yang boleh dipasarkan di Inggris adalah produk EV. Sedangkan produk ICE yang masih boleh dipasarkan hanyalah produk edisi terbatas atau supercar.
Pada 2050, ada tiga pabrikan yang mulai berkomitmen untuk mencapai net-zero carbon emission. Ketiga pabrikan itu sendiri adalah Mazda, Nissan dan Mitsubishi.