REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit hati diperkirakan menyebabkan sekitar dua juta kematian per tahun di dunia. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah penyakit hati kronis yang dapat berujung pada sirosis.
Penyakit hati kronis bisa dipicu oleh beberapa faktor. Dalam banyak kasus, kebiasaan makan dan minum menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Setidaknya ada lima kebiasaan makan dan minum yang tanpa disadari dapat menyebabkan kerusakan hati. Berikut ini adalah kelima kebiasaan tersebut, seperti dilansir EatThis.
Konsumsi Makanan Bergula
Makanan pencuci mulut atau dessert nan manis memang menggugah selera. Akan tetapi, salah satu faktor risiko terbesar dari penyakit perlemakan hati non alkohol adalah asupan gula atau karbohidrat sederhana yang tinggi. Karbohidrat sederhana, khususnya fruktosa, telah diketahui berkaitan dengan penyakit perlemakan hati non alkohol.
Minum Soda
Minuman bersoda tak hanya memberikan dampak buruk bagi berat badan, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati. Alasannya, minuman bersoda seringkali mengandung pemanis sirup jagung fruktosa yang tinggi.
Tak seperti glukosa yang dapat digunakan sebagai energi, fruktosa harus diproses dulu di hati sebelum bisa digunakan oleh tubuh. Ketika kelebihan asupan fruktosa mencapai hati, fruktosa akan digunakan untuk menciptakan lemak.
"Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan terlalu banyak lemak tersimpan di sel-sel hati, yang dapat menyebabkan inflamasi dan kerusakan hati," papar pendiri Within Nutrition Kylie Ivanir MS RD.
Memasak dengan Minyak Sayur
Minyak sayur mungkin terdengar sehat. Akan tetapi, minyak ini sebenarnya merupakan kontributor besar terhadap buruknya kesehatan hati seiring dengan berjalannya waktu. Memasak dengan lemak atau minyak menggunakan suhu di atas titik asapnya juga dapat menyebabkan inflamasi kronis yang berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit perlemakan hati non alkohol.