Beberapa ahli menggambarkan kondisi ini seperti kabel yang terhubung tidak pada tempatnya. Kondisi ini kemungkinan berkaitan dengan reseptor saraf olfaktori.
Associate Director Monell Chemical Senses Center Danielle Reed mengatakan, keluhan gangguan penciuman mungkin terjadi karena reseptor saraf olfaktori pulih, bertumbuh kembali, dan menyambung kembali ke otak dengan tidak sempurna. Akibatnya, informasi mengenai aroma tidak terhubung dengan baik.
"Alih-alih menghubungkan lemon dengan aroma lemon, neuron-neuron ini sedikit mengembara dan tidak terhubung dengan benar, sehingga otak kebingungan untuk menafsirkan informasi tersebut," ujar Reed, seperti dilansir Times Now News, Jumat (18/6).
Para ahli meminta pasien-pasien Covid-19 yang mengalami parosmia untuk tidak panik. Alasannya, fenomena ini biasanya akan menghilang seiring dengan kembalinya fungsi penciuman.