Selasa 22 Jun 2021 19:25 WIB

Objek Langit Misterius Menuju Arah Bumi, Apa Itu?

Objek yang dimaksud adalah 2014 UN271 akan berada pada titik terdekat Bumi pada 2031.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelajar melihat mural tentang tata surya di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Senin (11/11/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pelajar melihat mural tentang tata surya di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Senin (11/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pinggiran tata surya penuh dengan benda-benda misterius. Sekarang, salah satu objek misterius itu sedang menuju ke arah Bumi. Para astronom telah menemukan sebuah planet kecil yang akan membuat lintasan terdekatnya ke Matahari pada orbitnya selama 600.000 tahun. 

Objek yang dimaksud adalah 2014 UN271, dan baru-baru ini diidentifikasi dalam data dari Survei Energi Gelap yang ditangkap antara 2014 dan 2018. Perkiraan ukuran menempatkannya di mana saja dengan lebar antara 100 dan 370 km (62 dan 230 mil). Jika benda itu ialah komet, maka cukup besar, terutama untuk yang berasal dari tata surya luar. 

Baca Juga

"(Itu) menempatkannya pada skala yang sama, jika tidak lebih besar dari, komet besar Sarabat C/1729 P1, dan hampir tidak diragukan lagi itu adalah objek Awan Oort terbesar yang pernah ditemukan," kata Sam Deen selaku astronom warga dalam postingan di forum Minor Planet Mailing List (MPML) dilansir dari New Atlas pada Selasa (22/6).

Awan Oort adalah awan berbentuk bola yang sangat besar yang berada di area paling luar Tata Surya.  Di dalam awan Oort terdapat banyak sekali obyek-obyek dingin dan beku dengan materi yang berasal dari masa lalu alam semesta.

Sejauh ini hal yang paling menarik tentang UN271 2014 adalah orbitnya mengelilingi Matahari. Benda ini sangat eksentrik, melakukan perjalanan antara tata surya bagian dalam dan awan Oort yang menandai batas ruang antarbintang selama periode 612.190 tahun.

Ternyata, para astronom akan menyaksikan lintasan terdekat dari perjalanan pulang pergi yang luar biasa ini. Saat ini, UN271 2014 berjarak sekitar 22 Satuan Astronomi (AU) dari Matahari. Untuk referensi, Bumi berjarak 1 AU dari Matahari. Itu berarti sudah lebih dekat dari Neptunus pada 29,7 AU. 

Bahkan tidak berhenti disitu, benda tersebut telah menempuh jarak 7 AU dalam tujuh tahun terakhir. Nantinya untuk titik terdekatnya pada tahun 2031, ia diperkirakan akan melintas dalam jarak 10,9 AU dari Matahari, hampir mencapai orbit Saturnus. 

Sebelum itu, diharapkan untuk mengembangkan karakteristik koma dan ekor komet karena material es di permukaannya menguap dari panas Matahari. Lintasan jarak dekat ini akan memberi para astronom pandangan dekat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada objek-objek awan Oort. 

Sayangnya bagi para astronom amatir di lapangan, jangan berharap untuk melihat pertunjukan pada skala komet Halley. Deen menghitung bahwa UN271 2014 paling-paling akan menjadi seterang Pluto di langit malam.

Namun, astronom amatir mungkin akan mendapatkan beberapa bidikan menakjubkan dari teleskop dan observatorium saat itu. Setelah melewati jarak dekat, UN271 2014 kemudian akan meluncur kembali ke kegelapan pekat, dalam perjalanan kembali beberapa ratus milenium ke awan Oort, dan jarak puncak yang luar biasa hampir 60.000 AU.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement