Dokter mengatakan, pasien Covid-19 cenderung mengalami sesak napas terus-menerus, bahkan setelah mereka pulih. Sebagian besar dari mereka yang menderita sindrom pernapasan akut parah (SARS) mengalami sesak napas selama satu bulan setelah infeksi, dan ini kemungkinan sama untuk pasien Covid-19.
Peneliti menyebutkan, seorang perempuan sehat berusia 20-an membutuhkan transplantasi paru setelah SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, membuat organ pernapasannya tampak seperti 'burger busuk'. Pasien, yang tidak disebutkan namanya tersebut, menggunakan ventilator dan mesin jantung-paru selama hampir dua bulan sebelum operasinya tahun lalu.
Ahli bedah di Northwestern Memorial Hospital di Chicago mengatakan, Covid-19 telah membuat paru-parunya penuh lubang dan hampir menyatu dengan dinding dada. Sekarang diketahui bahwa penyakit mematikan ini dapat memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan pasien.
Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan permanen pada seluruh tubuh penyintas. Efeknya bukan hanya pada paru, tetapi juga organ vital dan sistem tubuh lainnya.