REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tetap produktif dan merambah penjualan daring dengan memanfaatkan media sosial menjadi cara Kopi Tuli menghadapi hambatan pandemi Covid-19, kata salah satu Pendiri Kedai Kopi Tuli Putri Santoso. Berinovasi harus dilakukan agar usaha tidak terlibas pandemi.
"Sebelum corona banyak sekali orang berdatangan ketemu teman-teman tuli, belajar bahasa isyarat, belajar komunikasi. Setelah corona, aduh benar-benar turun drastis. Tapi kami tetap semangat, tetap terus produktif," kata Putri, dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) "Edisi Tangguh tanpa Mengeluh" yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu (18/8).
Kedai Kopi Tuli, menurut lulusan desain komunikasi visual Bina Nusantara itu, selama pandemi tetap produktif berusaha. Selain itu, pihaknya mulai melakukan penjualan secara daring, menjual kopi per botol sehingga pelanggan semua tetap nyaman menikmati.
Kopi Tuli juga memanfaatkan media sosial untuk berjualan kopi secara live. "Kalau buka usaha, pertama, memang harus berani ambil risiko apapun. Kedua, jangan malu, jangan minder, kita harus berani, yang penting semangat berani dan pantang menyerah. Kalau ada yang jelek enggak apa-apa, kita cari cara baru," ujar dia.