REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Organisasi profesi nasional Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) berkolaborasi dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip) akan menggelar konferensi internasional akuakultur bertajuk “The 10th International Conference of Aquaculture Indonesia” (ICAI) pada tanggal 28-30 Oktober 2021 di Kota Semarang secara hybrid. ICAI 2021 mengambil tema yaitu Aquaculture Thriving During the Pandemic.
ICAI merupakan forum internasional akuakultur tahunan yang diselenggarakan oleh MAI dengan tujuan untuk mendorong pertukaran pengetahuan dan informasi antara para ilmuan dan para pelaku industri akuakultur dari seluruh negara Asia Pasifik dan lainnya, tentang isu-isu penting terkini dan bagaimana menjawab melalui solusi-solusi strategis untuk kemajuan pembangunan industri akuakultur khususnya industri dalam negeri.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya forum ICAI 2021 akan diikuti dari berbagai kalangan mulai dari unsur peneliti, akademisi, praktisi/ pengusaha, birokrasi, dan mahasiswa serta dari beberapa asosiasi perikanan lainnya,” kata Chairman ICAI 2021 Dr Vivi Endar Herawati SPi MSi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/9).
Ia menyebutkan, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono direncanakan akan memberikan keynote speech pada ICAI tahun ini. Beberapa pakar akuakultur nasional dan internasional yang akan menjadi narasumber yaitu Prof Rokhmin Dahuri (ketua umum MAI), Dr Albert Tacon (Amerika Serikat), Dr Jean Yves Mevel (Perancis), Robin Mc Intosh (Vice President Charoen Pokhpand), Prof Johannes Hutabarat (UNDIP), Prof. Slamet Budi Prayitno (UNDIP), Dr. Clive Jones (Australia), Shane Wilis (President OFI), Dylan Howell (Singapore), Dr Haig Babikian (Central Proteinaprima) dan Dr Maya Puspita (SELT Marine Group).
“Hasil-hasil penelitian terkini juga akan didesiminasikan dalam sesi scientific dengan beragam topik, di antaranya yaitu tentang Aquaculture Management & Technology, Disesase & Environment, Genetic & Breeding, Feed & Nutrition dan Biotechnology,” ujar Vivi
Selain itu, kata dia, dalam Forum ICAI 2021 juga akan disiapkan sebanyak tujuh sesi forum bisnis dengan menghadirkan beberapa dari kalangan praktisi dan pelaku bisnis di masing-masing bidangnya. Yaitu, ada 1) sesi bisnis udang, 2) ikan hias, udang, 3) ikan air tawar, 4) ikan air payau, 5) ikan laut, 6) rumput laut dan 7) digital teknologi akuakultur.
“Forum ini dimaksudkan sebagai link and match baik mulai dari kalangan akademisi, praktisi dan pelaku industri serta bagian wujud upaya menuju hilirisasi hasil-hasil penelitian kearah skala industri,” papar Vivi.
Tidak seperti tahun yang lalu yang diselenggarakan secara offline, ICAI 2021 akan diselenggarakan secara hybrid yaitu offline untuk sebagian tamu tertentu dan full onlineuntuk seluruh peserta menggunakan platform Zoom meeting. Hal itu dikarenakan masih dalam suasana pandemi Covid-19.
MAI, kata Vivi, mengajak masyarakat bergabung dan mengikuti acara ini untuk manfaatkan peluang terbaik ini sebagai forum pertukaran pengetahuan, penelitian dan bisnis akuakultur. Pendaftaran peserta dapat dilakukan secara online melalui link berikut: https://bit.ly/ICAI2021Reg atau hubungi panitia di nomor +62 811 299 7513.