REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) menggelar pelantikan pengurus Aptisi pusat periode 2021-2025 di ruang Auditorium lantai 17 Smart Building Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung. Acara ini digelar secara daring dan luring terbatas, pada Rabu (22/9) kemarin.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim BA MBA; Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek, Prof Ir Nizam MSc DIC PhD; Ketua Umum Aptisi Dr Ir H M Budi Djatmiko MSi MEI; Rektor Unikom Prof Dr Ir H Eddy Soeryanto Soegoto MT; dan dewan penasehat, dewan pembina, dewan pertimbangan serta dewan pengurus juga beberapa pengurus Aptisi wilayah lainnya.
Dr Desayu Eka Surya SSos MSi CICS, selaku direktur Humas dan Protokol Unikom membacakan SK pengurus Aptisi pusat periode 2021-2025 yang menyatakan bahwa hasil kesepakatan bersama peserta musyawarah nasional (munas) istimewa, mengangkat kembali Dr Ir H M Budi Djatmiko MSi MEI sebagai ketua umum Aptisi Pusat periode 2021-2025.
Kemudian, pembacaan kata-kata pelantikan ketua umum pusat Aptisi dan dewan pengurus pusat harian dan pengurus pleno Aptisi telah dibacakan oleh Drs Abdul Wahid Maktub MA.
Selanjutnya, Rektor Unikom Prof Dr Ir H Eddy Soeryanto MT sebagai tuan rumah dari acara pelantikan pengurus Aptisi menyampaikan ucapan selamat pada ketua Aptisi Pusat dan seluruh pengurus pusat harian, juga pengurus pleno Aptisi yang telah dilantik, meskipun telah menerima SK pengangkatan sejak Maret 2021. Sebab pandemi, baru bisa dilakukan pelantikan pada September 2021 ini.
“Kepada semua pengurus yang baru, dan juga akan menjadi perhatian kita semua bahwa saat ini seluruh perguruan tinggi akan memulai perkuliahan dengan sistem hybrid (daring dan luring) ataupun ada yang akan melaksanakannya dengan full luring dengan mengadopsi aplikasi peduli lindungi,” ujarnya dalam sambutan, Rabu (22/9) seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia pun berharap agar seluruh perguruan tinggi di semester gasal 2021 ini dapat melaksanakan perkuliahan minimal secara hybrid atau dapat terlaksana secara full luring.
“Sehingga seluruh perguruan tinggi mampu meningkatkan kualitas pendidikannya dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas pula,” tutupnya.