Kamis 04 May 2023 06:26 WIB

Soal Gaji Rendah, Aptisi Sebut Kondisi Kampus Berdampak pada Kesejahteraan Dosen Swasta

Djatmiko mengakui masih banyak dosen yang bergaji hanya Rp 2 juta setiap bulan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus raharjo
Ilustrasi dosen sedang mengajar. Hanya ada sembilan persen dosen di Indonesia yang menerima gaji lebih dari lima juta rupiah per bulannya.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi dosen sedang mengajar. Hanya ada sembilan persen dosen di Indonesia yang menerima gaji lebih dari lima juta rupiah per bulannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Prof Budi Djatmiko, menyoroti kesejahteraan dosen yang masih jauh dari layak hingga saat ini. Menurut dia, masih banyak sekali dosen yang berpendapatan di kisaran Rp 2 juta setiap bulannya.

“Pertama masyarakat harus tahu, Perguruan Tinggi (PT) swasta di Indonesia ada 4.520. Tapi, hanya 30 persen yang memiliki mahasiswa di atas seribu orang,” kata Budi kepada Republika.co.id, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga

Artinya, kata dia, 70 persen kampus swasta di Indonesia dengan fasilitas kurang memadai dan akreditasi rerata C dan bahkan tidak terakreditasi, memiliki mahasiswa yang jauh lebih sedikit. Hal itu, berdampak pada kesejahteraan dosen yang minim.

Meski ada peningkatan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) sekitar Rp 2,4 juta per semester, nilai itu masih tergolong rendah. Dia membandingkan, di negara tetangga, Singapura, rerata perguruan tingginya memberikan dana khusus hingga Rp 50 juta bahkan Malaysia sudah di atas Rp 30 juta per.