REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Association of Indonesian Specialty Tea (AISTea) kembali menggelar Indonesia Tea Brewing Championship 2019 (ITBC 2019). Acara yang menginjak penyelenggaraan tahun kedua itu berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran pada 14-15 November 2019.
Humas AISTea, Ratna Somantri, mengatakan ITBC 2019 akan diikuti oleh 24 peserta. Kegiatan bertujuan untuk mempromosikan teh-teh specialty yang berasal dari perkebunan di Indonesia serta meningkatkan minat generasi muda terhadap teh.
"Kami ingin membuat teh lebih modern dan kekinian. Karena itu selain harus menyeduh teh panas yang klasik, peserta ITBC 2019 juga diminta membuat satu signature drink dari teh Indonesia," kata Ratna lewat pernyataan resminya.
Seperti tahun sebelumnya, pelaksanaan acara bertepatan dengan pameran makanan tahunan bertaraf internasional SIAL Interfood 2019. Tahun ini, hanya ada satu kategori lomba, namun setiap peserta wajib menyeduh dua jenis minuman, yaitu teh klasik dan mixology (signature drink).
Untuk teh klasik, peserta bisa memilih salah satu dari 12 jenis teh khas enam perkebunan Indonesia, yakni Harendong, Tobawangi, Bukitsari, Liki, Chakra, dan Pasircanar. Sementara untuk signature drink, peserta diperbolehkan membawa teh sendiri dari perkebunan Indonesia.
Peserta diminta mempresentasikan latar belakang teh yang digunakan, teknik menyeduh, konsep penyajian, dan cita rasa. ITBC 2019 diikuti peserta berbagai kalangan mulai dari pemilik kafe, barista, mahasiswa, siswa sekolah perhotelan, ibu rumah tangga, dan pencinta teh.
Kompetisi akan memilih empat pemenang, yaitu Juara Utama, Runner Up, Best Classic tea, dan Best Signature Beverage yang mendapatkan hadiah alat seduh teh. Pemenang utama berhak menjadi observer di World Tea Brewer Championship SIAL China di Shanghai yang berlangsung pada Mei 2020.