REPUBLIKA.CO.ID, STUTTGART--Pendiri Porsche, Ferdinand Porsche sempat membuat sebuah electric vehicle (EV) atau mobil listrik pada 1898. Untuk mengenang capaian itu, kini mobil tersebut pun direstorasi dan dipajang di museum.
Dikutip dari Drive pada Selasa (15/2), EV itu merupakan sebuah mobil dengan nama Egger-Lohner C.2 Phaeton atau disebut juga dengan Porsche P1. Wujud dari Porsche P1 ini merupakan sebuah wooden buggy atau kendaraan roda empat yang terbuat dari kayu dengan atap kanvas.
Karya yang dibuat saat Ferdinand Porsche masih berusia 23 tahun ini pun jadi produk yang sangat bersejarah karena Ferdinand Porsche hanya sempat membuat satu unit. Sebab, setelah membuat Porsche P1, ia memutuskan untuk fokus pada mobil bermesin konvensional.
Soal powertrain, Porsche P1 ini mengandalkan satu buah motor listrik dan lead-acid battery. Dengan baterai seberat 500 kilogram, mobil ini menyajikan output sebesar 5 daya kuda dengan kecepatan maksimal 35 kilometer/jam.
Saat itu, mobil ini memiliki keunggulan dari sisi daya jelajah. Karena, perpaduan bobot dan tenaga yang dihasilkan membuat Porsche P1 mengantongi daya jelajah hingga 79 kilometer. Padahal, saat itu, mobil konvensional hanya mengantongi daya jelajah sekitar 50 kilometer.
Sebelum direstorasi, mobil ini sebenarnya sempat hilang selama lebih dari satu abad. Hingga kemudian, seorang sejarawan menemukanya pada 2014 di sebuah gudang di Austria.
Tapi, mobil itu ditemukan dalam keadaan tanpa baterai asli dan kursi. Sejumlah bagian body pun hilang sehingga proses restorasi dilakukan dengan mengganti beberapa papan kayu dengan lembaran perspex.
Kini, mobil itu telah selesai direstorasi dan jadi bagian dari Museum Porsche di Stuttgart, Jerman. Selain mobil ini, Porsche juga melakukan pengembangan EV pada 2011 dan 2015 hingga kemudian kini pabrikan Jerman itu mulai serius menggarap pasar EV.