REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil mewah Jaguar Land Rover (JLR) dan perusahaan kecerdasan buatan Nvidia berkolaborasi mengembangkan otak komputer dan sistem 'jaringan saraf' untuk Jaguar dan Land Rover. Kolaborasi ini akan digunakan untuk produk yang diluncurkan pada tahun 2025 dan seterusnya.
Dikutip Reuters, Kamis (17/2/2022), perusahaan tidak mengungkapkan persyaratan keuangan dari perjanjian multiyear mereka. Kolaborasi ini dinilai sebagai kemenangan penting bagi upaya Nvidia Corp untuk memperluas jangkauannya di industri otomotif.
Untuk Jaguar Land Rover Automotive Plc, kemitraan dengan Nvidia memberikan kekuatan saat perusahaan sedang berupaya mengejar Tesla Inc dan saingan kendaraan mewah lainnya dalam perlombaan senjata teknologi digital.
"Kami sekarang dapat mempercepat perangkat lunak di dalam kendaraan kami," kata Direktur Eksekutif untuk Strategi Jaguar Land Rover Francois Dossa.
Bekerja sama dengan teknisi Nvidia, Jaguar Land Rover berencana mengembangkan kendaraan yang dapat mengemudi sendiri dalam kondisi tertentu. Kendaraan ini ditargetlan bisa parkir secara mandiri.
Perangkat lunak yang dikembangkan juga diharapkan bisa memberikan lebih banyak informasi dan fitur yang didukung perangkat lunak kepada pengemudi.
Kendaraan Jaguar baru akan dapat diupgrade, seperti kendaraan Tesla saat ini. Produsen mobil itu mengatakan akan menggunakan teknologi Nvidia untuk menggerakkan simulasi yang digunakan untuk melatih kendaraan otonom.
Jaguar Land Rover memiliki kesepakatan sebelumnya dengan unit Waymo milik Alphabet Inc untuk menerapkan teknologi mengemudi otonom.
Aliansi Nvidia mencakup semua model Jaguar dan Land Rover yang akan diluncurkan mulai tahun 2025. Teknologi Nvidia akan bertindak sebagai otak dan sistem saraf kendaraan Jaguar Land Rover mulai tahun 2025, kata Wakil Presiden Otomotif Nvidia Danny Shapiro.
Nvidia bulan lalu juga mengumumkan kesepakatan dengan beberapa merek kendaraan listrik China. Perusahaan telah mengatakan memiliki 8 miliar dollar AS dalam bisnis otomotif yang dipesan selama enam tahun ke depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika