REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- SMA Bosowa Bina Insani Bogor bekerja sama dengan Parent Association Bosowa Bina Insani (PABBI) SMA menggagas webinar pendidikan untuk siswa dan siswi SMA Bosowa Bina Insani dengan tema “You Can’t Bring Me Down”. Webinar pendidikan tersebut diadakan untuk memberikan edukasi kepada siswa dan siswi kelas X dan XI melalui kegiatan yang menyenangkan dengan tema-tema yang disesuaikan tidak hanya dengan kebutuhan perkembangan remaja namun juga mengikuti tema yang sedang trend dikalangan remaja.
Kegiatan yang dibuka oleh Cucup Shohibul Maqomat selaku kepala SMA Bosowa Bina Insani Bogor ini dilaksanakan Kamis (17/2) melalui platform Zoom. Pelaksanaan dengan platform ini memungkinkan siswa dan orang tua turut berpartisipasi bersama-sama dari rumah.
“Webinar pendidikan merupakan program rutin tahunan. Kali ini PABBI menghadirkan Haniva Hasna MKrim atau yang sering dikenal dengan panggilan ‘Ibu Iva Haniva’. Ia merupakan seorang kriminolog kondang yang juga konselor dan trainer serta coach dalam bidang pengembangan diri remaja dan orang dewasa untuk berbagi dengan para siswa mengenai tips dan trik bagi remaja keluar dari pola hubungan pertemanan yang memberikan efek negatif dengan rekan sebaya maupun orang yang lebih tua,” kata Ketua PABBI SMA Bosowa Bina Insani, Wulan Woro Dharmayanti seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
“Remaja yang tidak memiliki mental yang kuat akan mudah dipengaruhi oleh peer pressure,” ujar Iva saat menyampaikan pesan kepada orang tua dalam memberikan trik tentang bagaimana cara orang tua mengajarkan siswa agar terbentuk pribadi yan kuat.
Iva menambahkan, perilaku remaja dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Dan faktor internal paling banyak dipengaruhi oleh pola asuh yang diterima seorang anak. “Selain itu orang tua pun perlu memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan anaknya, bagaimana cara membuat kesepakatan dengan anak dan bagaimana membuat remaja tidak merasa di- “labelling” orang -rang yang lebih tua.
Materi yang disampaikan dengan kemampuan komunikasi yang baik dan menyenangkan dengan “Bahasa yang ringan ini membuat siswa dan orang tua antusias mengikuti, memberi komentar dan bertanya sehingga kegiatan semakin menyenangkan dan dinamis,” tutur Wulan Woro Dharmayanti.