REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Pengembangan teknologi mobil listrik atau electric vehicle (EV) berpeluang untuk dikawinkan dengan teknologi tenaga surya. Dengan begitu, pengendara bisa lebih dimudahkan dalam pengisian ulang kapasitas baterai.
Dikutip dari Drive pada Sabtu (19/2), salah satu EV yang hadir dengan panel surya adalah Lightyear One. Kini, pabrikan asal Finlandia itu pun telah siap untuk melakukan produksi masal dan memasarkan solar-powered electric car tersebut.
Berdasarkan pengujian, mobil dengan desain unik itu mengantongi daya jelajah hingga 725 kilometer. Untuk memudahkan pengisian daya, mobil ini dibekali dengan panel surya pada bagian atap yang membuat mobil ini bisa melakukan isi ulang baterai sembari berjalan dan saat parkir.
Total, solar panel utama yang terpasang adalah seluas 5 meter persegi. Kemudian, pada bagian kap mesin dan bagian belakang mobil juga dipasangi solar panel penunjang.
Dengan perangkat itu, baterai 60 kWh yang digunakan bisa mendapat tambahan daya jelajah sekitar 96 kilometer setiap mobil itu diparkir di bawah sinar matahari selama sekitar 8 jam.
Jika sedang mendung, soal panel pun tetap bisa menambah daya jelajah sekitar 40 kilometer. Oleh karena itu, Lightyear One diklaim jadi EV yang sangat praktis.
Di satu sisi, capaian daya jelajah itu juga ditunjang oleh desain yang ringan. Berkat penerapan material aluminium dan karbon, maka Lightyear One hadir sebagai mobil dengan bobot 1.315 kilogram.
Rencananya, mobil berkemampuan 135 daya kuda ini akan mulai dipasarkan pada pertengahan tahun ini. Sebagai tahap awal, mobil ini hanya akan dihadirkan sebanyak 946 unit.