Rabu 02 Mar 2022 14:36 WIB

Daftar Pabrikan Otomotif yang Terdampak Konflik Rusia-Ukraina

Pembatasan ekspor AS-Rusia juga memicu produsen mobil untuk mengubah rencana bisnis.

Red: Friska Yolandha
Pabrik mobil. Invasi Rusia terhadap Ukraina membawa dampak yang begitu besar terhadap pasar otomotif di kedua negara tersebut.
Foto:

Volkswagen

Pada hari yang sama dengan GM, pabrikan asal Jerman, Volkswagen juga telah menangguhkan pengiriman mobil ke diler-diler yang ada di Rusia hingga pemberitahuan lebih lanjut. "Pengiriman akan dilanjutkan segera setelah dampak sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat telah diklarifikasi," kata juru bicara VW.

VW sebelumnya telah mengatakan bahwa mereka akan menghentikan produksi selama beberapa minggu, di dua pabrik Jerman setelah penundaan untuk mendapatkan suku cadang yang dibuat di Ukraina.

Daimler Truck

Parbikan yang juga berasal dari Jerman, Daimler Truck juga menyatakan bahwa mereka telah menghentikan kegiatan bisnis mereka di Rusia, termasuk kerja sama dengan pembuat truk Rusia Kamaz, yang 47 persen dimiliki oleh konglomerat negara Rusia Rostec. Pembuat mobil-mobil mewah, Mercedes-Benz Group juga sedang mencari cara agar bisa melepaskan 15 persen sahamnyadi Kamaz secepat mungkin seperti yang diberitakan dari surat kabar Handelsblatt.

Penghentian produksi

Produsen otomotif yang sudah berinvestasi membuat pabrik di Rusia, juga menyatakan bahwa mereka tidak akan memproduksi kendaraan-kendaraan di negara tersebut sebagai bentuk protes atas kejadian perang Rusia dan Ukraina. Pembuat truk Swedia, AB Volvo mengatakan telah menghentikan semua produksi dan penjualan di Rusia karena krisis. AB Volvo menghasilkan sekitar 3 persen dari penjualannya di Rusia dan memiliki pabrik di sana.

"Kami sekarang memiliki sedikit kejelasan tentang sanksi dan keamanan di kawasan itu, ini berarti semua operasi di Rusia berakhir," kata juru bicara perusahaan kepada Reuters.

 

Perusahaan yang berlokasi di Amerika Serikat, Ford juga memiliki setidaknya 50 persen saham di tiga pabrik yang bertempat di Rusia, sebelumnya mereka mengatakan sedang berupaya mengelola dampak apa pun pada operasinya tetapi fokus utamanya adalah keselamatan karyawannya di wilayah tersebut. Meski begitu, pejabat pembuat mobil AS Ford Motor Co sampai saat ini belum memberikan komentar resmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement