Aksi Tolak Pemekaran Ricuh, Legislator: Apa Susahnya Pemerintah Temui Pendemo

Pemerintah seharusnya cukup mendengarkan aspirasi masyarakat Papua. 

Sabtu , 12 Mar 2022, 18:27 WIB
Puluhan peserta demo tolak pemerakan Provinsi Papua berada di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2022).
Foto: Republika/Ali Mansur
Puluhan peserta demo tolak pemerakan Provinsi Papua berada di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI asal daerah pemilihan (dapil) Papua, Marthen Douw, menyayangkan, aksi unjuk rasa penolakan pemekaran Papua di Jakarta berakhir ricuh. Menurutnya, pemerintah seharusnya cukup mendengarkan aspirasi masyarakat Papua. 

"Apa susahnya pemerintah datangi para pendemo dan menerima apa yang mau disampaikan para pendemo? Tidak susah kan? Datangi aja kok repot," kata Marthen kepada Republika, Sabtu (12/3).

"Saya manusia Papua punya hati mulia, saya bangga dengan saya Papua," imbuh politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari, dia mengimbau, agar pemerintah mau menemui peserta aksi unjuk rasa. Dia meyakini, jika sikap itu yang ditunjukan pemerintah, maka masyarakat Papua akan puas dan menyampaikan aspirasi mereka secara baik-baik.