Sabtu 26 Mar 2022 03:12 WIB

Cuping Hidung Kembang Kempis Pertanda Anak Sesak Napas

Sesak napas adalah salah satu gejala pneumonia atau peradangan pada paru-paru

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sesak napas adalah salah satu gejala pneumonia atau peradangan pada paru-paru. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Sesak napas adalah salah satu gejala pneumonia atau peradangan pada paru-paru. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak mengatakan cuping hidung anak yang kembang kempis ketika bernapas merupakan pertanda bahwa si anak mengalami sesak napas. Sesak napas adalah salah satu gejala pneumonia atau peradangan pada satu atau dua paru-parunya.

"Kalau cuping hidungnya bergerak kembang kempis artinya anak sedang mengalami sesak dan ini harus kita bantu. Dia perlu oksigen. Jadi tidak bisa kita biarkan di rumah, harus segera dibawa ke rumah sakit," ujar dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Vonny Ingkiriwang dalam acara bincang kesehatan, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga

Menurut Vonny, kondisi sesak napas sudah masuk kategori darurat dan perlu segera mendapatkan penanganan medis di rumah sakit. Ia mengatakan selain sesak napas, tanda dan gejala pneumonia juga termasuk batuk dan demam. Jika demamnya tinggi bisa menyebabkan pasien menggigil, napas menjadi cepat, atau bahkan sulit bernapas dan sering kali pasien mengatakan nyeri dada.

"Kita perlu membedakan antara napas yang cepat dengan sulit bernapas atau sesak itu berbeda. Untuk setiap derajat kenaikan suhu tubuh akan membuat napas lebih cepat. Tetapi bukan berarti dia sesak," kata Vonny.

Penanganan pertama pada demam bisa dengan melakukan kompres dan memberikan obat penurun demam. Namun tidak disarankan langsung memberikan antibiotik. Sementara ketika anak mengalami batuk, pemberian obat batuk yang dijual di apotek atau warung bisa dilakukan.

"Untuk batuk kita bisa berikan obat batuk, banyak yang masih boleh kita berikan sendiri karena bebas," ujar Vonny.

Pneumonia merupakan peradangan pada jaringan paru yang disebabkan infeksi kuman, salah satunya bakteri Streptococcus pneumoniae yang paling sering menyerang anak-anak. Secara awam kondisi ini dikenal dengan istilah paru-paru basah.

Bakteri Streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan infeksi pada berbagai bagian tubuh dan disebut penyakit pneumokokus. Dalam kondisi serius, penyakit pneumokokus bisa menyebabkan komplikasi seperti gangguan motorik, kelumpuhan, retardasi mental, hidrosefalus, kejang, gangguan belajar, gangguan pendengaran, masalah perilaku, hingga kematian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement