Selasa 20 Feb 2024 17:36 WIB

Satu Anak Meninggal Setiap 39 Detik karena Pneumonia, Bagaimana Mencegahnya?

Pneumonia pada anak bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, serta jamur.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Pneumonia pada anak. Waspada gejala pneumonia pada anak, ditandai frekuensi napas cepat.
Foto: Freepik
Pneumonia pada anak. Waspada gejala pneumonia pada anak, ditandai frekuensi napas cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pneumonia saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tersering pada bayi dan balita di dunia. Menurut data dari UNICEF, ada sekitar 1,3 juta kasus kematian pada anak di dunia akibat pneumonia. Ironisnya, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah.

"Setiap 39 detik satu anak meninggal karena pneumonia di berbagai belahan dunia. Jadi angka kematiannya cukup tinggi," jelas Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Rina Triasih MMed (Paed) PhD SpA(K) dalam media briefing// yang digelar oleh IDAI pada Selasa (20/2/2024).

Baca Juga

Secara umum, lanjut dr Rina, pneumonia merupakan radang paru yang mengenai alveoli atau kantung udara di paru-paru. Alveoli merupakan tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida.

Peradangan yang terjadi pada kasus pneumonia akan membuat alveoli terisi dengan cairan. Kondisi ini akan mengganggu proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam alveoli. Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan oksigen sehingga keluhan sesak napas muncul.