REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Yayasan Alumni Peduli IPB (YAPI) di bawah naungan Himpunan Alumni (HA) IPB University meluncurkan program orang tua asuh, Sabtu ( 9/4). Melalui program tersebut, YAPI IPB University mengajak warga IPB University untuk bahu-membahu membantu mahasiswa IPB University.
Jamil Azzaini, ketua YAPI IPB University menyebutkan, target yang ingin dicapai adalah mengajak 500 orang tua asuh untuk bergabung. Ia menerangkan, fokus utamanya yaitu membantu mahasiswa IPB University khususnya dalam pembayaran uang kuliah. “Dengan upaya ini, diharapkan mahasiswa dapat melanjutkan mimpinya berkuliah di IPB University tanpa kesulitan membayar uang kuliah,” ungkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menjelaskan, visi YAPI IPB University tidak hanya sekadar memberi beasiswa. Namun, turut berfokus pada proses pengembangan kepemimpinan para penerima beasiswa. “Dengan demikian, para penerima beasiswa dapat lulus menjadi pemimpin berkarakter,” ujarnya.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyampaikan bahwa program ini merupakan komitmen IPB University agar mahasiswa kurang mampu dapat melanjutkan studi. Ia mengajak alumni IPB University untuk bergabung menjadi orang tua asuh bagi para mahasiswa yang telah terseleksi.
“Semoga melalui wadah kecil ini, kita bisa menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pendidikan nasional,” katanya.
Walneg S Jas, ketua HA IPB University dalam sambutannya mengatakan bahwa upaya ini merupakan bentuk gotong royong dan tanggung jawab dari semua pihak, terutama alumni IPB University. Ia berharap agar keterlibatan YAPI maupun alumni IPB University mampu meningkatan ekonomi setidaknya 1.000 penerima beasiswa.
“Sehingga jika ini nanti terwujud, kontribusi YAPI IPB University setidaknya 50 persen dari total pemberian beasiswa. Tentu dengan mengkombinasi dan mengkolaborasikan dengan seluruh unsur alumni yang terkait. Ini sebuah mimpi yang sangat mulia dan keinginan yang besar mudah-mudahan bisa dimulai hari ini,” katanya.
Momen peluncuran program Orang Tua Asuh ini dinilai sangat strategis. Selain melalui pemberian beasiswa secara sporadis, nantinya akan ada skema dana abadi untuk kegiatan produktif yang dikelola oleh YAPI.
“Skema orang tua asuh ini sangat efektif karena memiliki kelebihan yang tidak dapat diperoleh dari skema lainnya. Pemberi beasiswa kita harapkan memiliki ikatan emosional tinggi dengan para penerima beasiswa hingga nanti mahasiswa tamat kuliah,” tuturnya.
Walneg juga mengatakan, pemberi beasiswa juga boleh memilih mahasiswa terseleksi yang bisa diasuhnya. Selain itu, pemberian dana juga dinilai akan lebih stabil dan konsisten. Pemberi beasiswa dapat menganggarkan sejumlah uang per semester hingga mahasiswa lulus. Diharapkan juga, terbangun komunitas anak-anak asuh yang suatu hari nanti turut menjadi prioritas utama sebagai orang tua asuh.