REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pihak memperkirakan Iedul Fitri akan jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Kini, sudah banyak masyarakat yang mudik.
Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) Asia Tenggara dan Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama memberikan tujuh tips untuk merayakan lebaran dengan kondisi sehat. Dia memberikan tips untuk beristirahat di tempat tujuan mudik sesaat setelah sampai.
"Tips pertama, begitu tiba di kampung halaman sesudah ber jam-jam amat lelah di perjalanan, maka baiknya istirahat dulu. Jangan begitu tiba langsung jalan-jalan, kan masih ada beberapa hari di kampung halaman, jadi istirahat agar segar dulu dan baru beraktifitas," ujar Tjandra seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id Sabtu (30/4/2022).
Tips kedua, Tjandra merekomendasikan ketika shalat Idul Fitri tentu baik kalau tetap menggunakan masker. Kemudian, shalat juga baik dilakukan di lapangan terbuka dan kalau di dalam masjid akan baik kalau jendela dan pintu dibuka lebar-lebar agar ventilasi terjaga baik.
Tips ketiga, dia melanjutkan, karena sudah sebulan berpuasa maka jangan 'balas dendam' makan berlebihan di hari lebaran dan hari-hari sesudahnya. Tjandra mengingatkan, apapun yang berlebihan maka tentu tidak baik akibatnya.
"Salah satu panduannya adalah bahwa setengah piring makanan kita diisi dengan sayuran dan buah, seperempat piring diisi nasi atau sejenisnya seperti jagung, gandum dan lainnya serta seperempat lainnya kita isi dengan protein," katanya.
Tips keempat, dia melanjutkan, Tjandra mengimbau bagi yang ingin berwisata di hari libur panjang lebaran tahun ini tentu perlu mengantisipasi penuhnya obyek wisata dan pusat perbelanjaan. Dia mengimbau akan baik kalau masyarakat memilih waktu yang tidak sedang penuh, juga tetap tetap memakai masker, rajin mencuci tangan serta sedapat mungkin menjaga jarak di dalam kerumunan.
Tips kelima, Tjandra meminta pengelola obyek wisata dan pusat perbelanjaan juga harus memastikan bahwa pemindaian barcode untuk mengecek aplikasi peduli lindungi benar-benar dilaksanakan di setiap pintu masuk.
"Jangan karena penuh pengunjung maka dapat lolos saja masuk tanpa pengecekan," ujarnya.
Tips keenam, ia meminta walaupun sudah 2 tahun tidak mudik maka tetap lakukan aktifitas dengan seimbang. Jangan lelah berlebihan, apalagi kalau membawa anak-anak.
Tak hanya itu, ia meminta masyarakat jangan lupakan waktu tidur juga harus tetap terjaga baik, misalnya jangan jadi begadang berkepanjangan karena sudah lama tidak ketemu teman dan kerabat.
Tips ketujuh atau terakhir, Tjandra meminta bagi pemudik yang punya penyakit dan harus konsumsi obat rutin maka jangan lupa obatnya diminum sesuai aturan. Kemudian, kalau selama di kampung halaman ada keluhan kesehatan maka segera konsultasi ke petugas kesehatan terdekat.
"Ingat, para pemudik akan menjalani arus balik yang bukan tidak mungkin akan padat dan melelahkan pula yang membutuhkan fisik yang baik," katanya.