Sabtu 28 May 2022 18:08 WIB

Kecoa Pemakan Debu dari Misi Apollo akan Dilelang

Tanah bulan tidak beracun atau berbahaya bagi kecoa.

Rep: MGROL136/ Red: Dwi Murdaningsih
Debu bulan diekstrak dari perut kecoa. Kecoa ini memakan debu dari misi Apollo 11. Spesimen ini kini akan dilelang.
Foto: space
Debu bulan diekstrak dari perut kecoa. Kecoa ini memakan debu dari misi Apollo 11. Spesimen ini kini akan dilelang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Astronot Apollo 11 pada tahun 1969 membawa sedikit sampel bulan. Debu diekstraksi dengan hati-hati dari perut kecoa, yang termasuk diantara tiga serangga dalam lot.

RR Auction, sebuah firma berbasis di New Hampshire yang mengkhususkan diri dalam memorabilia luar angkasa, kini menawarkan sesuatu yang menarik. Debu bulan yang dimangsa kecoa menjadi salah satu highlight dari lelang "Remarkable Rarities" RR yang mulai menerima penawaran pada Kamis (26/5/2022) dan akan berakhir pada 23 Juni menatang.

Baca Juga

"Anda mendapatkan sesuatu seperti kecoa yang diberi makan bahan bulan, itu hanya menunjukkan betapa beragamnya program Apollo," kata Bobby Livingston, wakil presiden eksekutif Lelang RR, dilansir dari Space.com, Sabtu (28/5/2022). 

Kutu bulan

Sejarah singkat serangga bulan diperlukan untuk memahami bagaimana dan mengapa beberapa sampel bulan berakhir di jalur pencernaan Blattellas germanica, atau kecoa Jerman.

Para ilmuwan tidak yakin apa yang akan dihadapi para astronot menjelang misi pertama untuk mendaratkan manusia di bulan. 

Terlepas dari kenyataan bahwa probe robot telah dikirim ke depan untuk menguji pendaratan di permukaan bulan, beberapa perencana misi khawatir bahwa astronot mungkin tenggelam melalui lapisan tanah tebal seperti pasir hisap yang menyelimuti bulan.

Akibatnya, prosedur lain dirancang untuk memastikan bahwa astronot misi yakni Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, rekan kru Apollo 11, dapat keluar dengan cepat dari bulan jika perlu.

Demikian pula, meski sebagian besar ahli biologi diyakinkan bahwa tidak ada kehidupan asli di bulan, mereka tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa para astronot akan membawa kembali penyakit atau "kutu bulan", yang dapat membahayakan semua kehidupan di Bumi. 

Akibatnya, dari saat mereka meninggalkan bulan hingga berminggu-minggu setelah pendaratan penuh kemenangan, kru, kapal, dan semua yang kembali bersama mereka dikarantina selama 21 hari.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement