Jumat 01 Jul 2022 22:16 WIB

 Simulasi Tunjukkan Misi NASA Bisa Ubah Orbit Asteroid dari Ancaman Menabrak Bumi

Misi DART diluncurkan November 2021 dan akan sampai target pada September 2022.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid. Ilustrasi
Foto: .
Asteroid. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada November 2021, Badan Antariksa Amerika (NASA) meluncurkan misi Double Asteroid Redirection Test (DART). Nantinya, pesawat itu ditargetkan menabrak asteroid dan sengaja mengubah orbit. 

Penabrakan ini menjadi bagian dari misi uji coba menyelamatkan Bumi dari ancaman asteroid yang mungkin bisa menabrak Bumi. Singkatnya, penabrak DART adalah misi ambisius untuk menguji kelayakan penggunaan penabrak kinetik untuk membelokkan asteroid menuju Bumi.

Baca Juga

Misi ini digunakan untuk menjaga Bumi dari ancaman asterois berbahaya yang berpotensi menabrak Bumi. NASA meluncurkan DART di atas roket SpaceX Falcon 9 pada November 2021 dan akan tiba di targetnya, asteroid dekat Bumi Didymos dan bulan kecilnya, Dimorphos, pada September 2022.

Didymos adalah salah satu asteroid yang besarnya dua kali daripada asteroid pada umumnya. Didymos ini berukuran 800 meter dengan “moonlet” lebih kecil yang disebut Dimorphos. Dimorphos ini berukuran sekitar 150 meter, yang mana ukuran tersebut sangat khas daripada asteroid yang dapat menimbulkan ancaman signifikan untuk bumi.