Sebagai bank sentral dari 19 negara Uni Eropa, Bank Sentral Eropa berusaha untuk menghadirkan solusi terbaik yang bisa dilakukan dalam transaksi lintas-batas.
Negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa sebelumnya telah mengadopsi Euro ke dalam sistem transaksi mereka. Oleh karena itu, untuk menjalankan fungsinya sebagai bank sentral, Bank Sentral Uni Eropa menghadirkan Central Bank Digital Currencies (CBDC) atau Mata Uang Digital Bank Sentral.
Dilansir dari Cointelegraph pada Rabu (3/8/2022), Bank Sentral Eropa telah mengidentifikasi bahwa CBDC merupakan opsi yang paling banyak digunakan untuk transaksi lintas-batas, dibandingkan dengan Bitcoin (BTC) maupun stablecoin dan mata uang kripto lainnya.
Baca Juga: Naik-Turun Harga Bitcoin, Sudahkah Capai Titik Terendahnya?
Pihak CBDC menjelaskan bahwa penggunaan CBDC lebih banyak digunakan dalam transaksi lintas-batas karena jika melihat pada penggunaan Bitcoin, mekanisme penyelesaian asetnya sangat fluktuatif dan pembayarannya dinilai lebih rumit.
CBDC dianggap memberikan solusi bagi permasalahan yang terjadi dalam transaksi Bitcoin, yaitu dinilai lebih cocok untuk transaksi lintas-batas karena kompatibilitas yang lebih besa dengan konversi pertukaran valas (FX).
Yang jelas, Bank Sentral Eropa memberikan penegasan bahwa dengan menggunakan CBDC, maka dapat mendukung pelestarian kedaulatan moneter dan kemudahan pembayaran instan melalui perantara seperti Bank Sentral.