REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madu adalah pemanis organik yang telah digunakan manusia sebagai makanan dan obat-obatan selama setidaknya 8000 tahun, menurut tinjauan 2013 di Jurnal Ilmu Kedokteran Iran. Orang Mesir kuno, Yunani, Romawi, Asyur, dan Cina menggunakan madu untuk menyembuhkan luka dan masalah usus, mengobati bisul, masalah mata, kondisi kulit dan sembelit.
Ini memicu pertanyaan lanjutan terkait apakah madu baik untuk diabetes? Beberapa studi termasuk dalam tinjauan klinis 2017 di Pharmacognosy Research, menunjukkan bahwa madu mungkin berguna untuk mengendalikan dan mengobati diabetes mellitus.
Tetapi beberapa ahli, termasuk Dr Regina Castro dari Mayo Clinic, tidak melihat keuntungan dari menggunakan madu dibandingkan gula. Meskipun keduanya memengaruhi kadar gula darah, masing-masing memengaruhi gula darah secara berbeda. Jadi yang mana yang harus Anda gunakan?
Dalam studi terpisah, seperti dilansir dari Health Digest, madu memengaruhi kadar gula darah lebih rendah daripada gula biasa untuk subjek dengan diabetes tipe 2 dan tipe 1. Dalam satu studi, peneliti membandingkan efek madu terhadap glukosa dan sukrosa pada orang dengan diabetes tipe 2. Ketiga pemanis tersebut meningkatkan kadar gula darah, dan madu menyebabkan lonjakan awal yang lebih besar daripada glukosa atau sukrosa.
Namun, kadar gula darah turun lebih rendah dengan madu dibandingkan dengan gula lainnya dan tetap lebih rendah. Studi lain menemukan madu berdampak pada gula darah kurang dari glukosa dan sukrosa pada orang dengan diabetes tipe 1.
Studi lain mengevaluasi dampak penambahan madu ke diet diabetes daripada menggunakannya sebagai pengganti gula. Sebuah studi 12 minggu yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food menemukan suplementasi dengan madu meningkatkan kadar gula darah jangka pendek pada subjek dengan diabetes tipe 1. Namun, studi lain mencatat menemukan bahwa menambahkan madu meningkatkan kadar gula darah jangka panjang pada mereka yang menderita diabetes tipe 2.
Madu mengandung nutrisi bermanfaat yang tidak dimiliki gula, termasuk vitamin C, kalsium, potasium, dan seng. Tetapi WebMD memperingatkan bahwa satu sendok makan madu juga mengandung 64 kalori, termasuk 17 gram karbohidrat dan 17 gram gula. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah manfaat madu lebih besar daripada risiko bagi penderita diabetes.
Untuk saat ini, para ahli menyarankan penderita diabetes dapat mengganti gula dengan madu, tetapi harus menggunakannya dalam jumlah sedang. Dan, karena madu lebih manis daripada gula, Anda mungkin dapat menggunakannya lebih sedikit untuk mendapatkan hasil lezat yang sama.
"Jika Anda lebih suka rasa madu, silakan konsumsi. Tapi gunakan madu secukupnya saja. Pastikan untuk menghitung karbohidrat dalam madu sebagai bagian dari rencana makan diabetes Anda," kata Castro dari Mayo Clinic, seperti dilansir dari Health Digest, Sabtu (13/8/2022).