Rabu 14 Sep 2022 15:04 WIB

China Dapatkan Lampu Hijau untuk Misi Bulan Berikutnya

China telah membuat lompatan dalam eksplorasi bulan pada 2004.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
Misi ke bulan China (ilustrasi). Pemerintah China telah secara resmi menyetujui tiga misi bulan robot yang akan meletakkan dasar untuk pangkalan bulan permanen.
Foto: republika
Misi ke bulan China (ilustrasi). Pemerintah China telah secara resmi menyetujui tiga misi bulan robot yang akan meletakkan dasar untuk pangkalan bulan permanen.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China telah secara resmi menyetujui tiga misi bulan robot yang akan meletakkan dasar untuk pangkalan bulan permanen. Misi program Chang'e dalam pengembangan berjalan dengan baik, Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) mengumumkan pada 10 September, dengan pesawat ruang angkasa berikutnya, Chang'e 6, hampir selesai.

China telah membuat sejumlah lompatan dalam eksplorasi bulan sejak memulai program robot bulan pada 2004. Dalam misi berturut-turut, negara tersebut telah berhasil meluncurkan sepasang pengorbit pertama, kemudian pendarat dan penjelajah; melakukan satu-satunya pendaratan bulan di sisi jauh hingga saat ini; dan yang terbaru menjalankan misi pengembalian sampel yang kompleks.

Baca Juga

Liu Jizhong, direktur Lunar Exploration and Space Program Center CNSA, mengatakan kepada CCTV bahwa tujuan menyeluruh dari misi ini adalah untuk meletakkan dasar untuk stasiun penelitian bulan.

“Ada banyak masalah teknologi yang harus ditangani” kata Liu, dilansir dari Space, Rabu (14/9/2022). “Namun, dengan pondasi yang telah kami bangun dan tim yang luar biasa, saya yakin kami akan berhasil.”

Yang pertama dari misi baru adalah Chang'e 6, yang awalnya dibangun sebagai cadangan untuk misi pengembalian sampel bulan Chang'e 5 2020. Chang'e 5 berhasil, sehingga pesawat ruang angkasa tersebut digunakan kembali untuk upaya pertama mengumpulkan sampel dari sisi jauh bulan. CNSA belum memberikan lini masa untuk misi tersebut, meskipun ada tahap lanjutan dari pengembangan pesawat ruang angkasa tersebut.

Selanjutnya, Chang'e 7 akan menargetkan kutub selatan bulan. Misi tersebut akan terdiri dari pengorbit, pendarat, penjelajah, satelit relai, dan detektor kecil yang dapat melompat ke kawah untuk berburu air.

Chang’e 8 akan diluncurkan pada akhir dekade ini dan dimaksudkan menguji teknologi untuk pencetakan 3D dan untuk menggunakan sumber daya lokal.

China sedang merencanakan sebuah proyek bernama International Lunar Research Station (ILRS) bekerja sama dengan Rusia untuk 2030-an dan sedang mencari mitra untuk bergabung dalam upaya tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement