Senin 19 Sep 2022 18:31 WIB

UPI Terima 92 Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

45 mahasiswa UPI berhasil diterima dan mengikuti program yang tersebar di 22 kampus

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi salah satu kampus tujuan program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM).
Foto: istimewa
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi salah satu kampus tujuan program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi salah satu kampus tujuan program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM).

Menurut Direktur Pendidikan Dr. rer.nat Asep Supriatna, M.Si, tahun 2022 ini, UPI ikut berpartisipasi dan menyukseskan dua jenis pertukaran mahasiswa merdeka. Yakni, dalam bentuk inbond sebagai tuan rumah atau penerima yang dikuti 92 mahasiswa dari 30 perguruan tinggi di Indonesia. 

Baca Juga

Serta, kata dia, dalam bentuk outbond sebagai peserta dengan mengirimkan 45 mahasiswa untuk mengikuti program yang diselenggarakan di 22 perguruan tinggi lain di Indonesia. 

"Pada program pertukaran mahasiswa merdeka jenis inbond, UPI menerima sebanyak  92 mahasiswa dari 30 perguruan tinggi yang berbeda di Indonesia," ujar Asep, Senin (19/9/2022).

Menurut Asep, di antaranya UPI menerima mahasiswa dari Universitas Asahan, Universitas Bina Bangsa Getsempena, Universitas Borneo Tarakan, Universitas Islam Al Azhar,  Universitas Islam Riau dan lainnya.

Selain itu, kata dia, pada program pertukaran mahasiswa merdeka jenis outbond, 45 mahasiswa UPI berhasil diterima dan mengikuti program yang tersebar di 22 perguruan tinggi di Indonesia. 

Mahasiswa UPI, kata dia, ada yang diterima di Universitas Bosowa,  Universitas Hasanuddin, Universitas Internasional Batam, Universitas Islam Makassar, Universitas Jambi, Universitas Lambung Mangkurat,  Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Mataram dan lainnya.

Asep menilai, program ini berhasil dan sukses membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama. Sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Program ini juga berhasil membentuk sikap mahasiswa dalam menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat, bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan," paparnya.

Selain itu, kata Asep, program pertukaran mahasiswa merdeka ini, sebagai bentuk kongkrit UPI dalam mewujudkan revolusi mental sebagai gerakan akademik dan kebudayaan dalam meneguhkan Indonesia sebagai negara-bangsa majemuk, memiliki keragaman suku, adat-istiadat, budaya, bahasa, dan agama, yang membentuk satu kesatuan dalam keragaman: Bhinneka Tunggal Ika dalam sistem pendidikan pada perguruan tinggi.

Asep menjelaskan, mekanisme pertukaran mahasiswa merdeka yang dilakukan UPI yakni dengan menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah, menentukan dan menawarkan mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa, mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan, serta mengatur jumah SKS yang dapat diambil.  "Kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan dalam jaringan (daring)," katanya.

Sementara menurut Koordinator Tim MBKM UPI sekaligus Kepala Seksi Administrasi Keuangan dan Sumber Daya pada Direktorat Pendidikan UPI, Agus Sutiawan, peran UPI sebagai perguruan tinggi pengirim serta perguruan tinggi tujuan atau penerima. Hal ini dilakukan, untuk mewujudkan pertukaran mahasiswa merdeka berjalan dengan baik serta menjalin kerja sama antar perguruan tinggi untuk penyelenggaraan transfer kredit yang dapat diikuti mahasiswa serta mengalokasikan kuota untuk mahasiswa inbound maupun mahasiswa yang melakukan outbound.  

Selain itu, kata dia, UPI berupaya memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa dalam penyelenggaraan program ini, melakukan pemantauan penyelenggaraan pertukaran mahasiswa, serta menilai dan mengevaluasi hasil pertukaran mahasiswa. Selanjutnya,  dilakukan rekognisi terhadap SKS mahasiswa,  serta melaporkan hasil kegiatan belajar ke Ditjen Dikti Kemendikbudristek.

Menurut Agus Sutiawan, para mahasiswa yang mengikuti Program pertukaran mahasiswa merdeka harus mengikuti dan menyelesaikan program Modul Nusantara yang berisi tentang pemberian pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air yang meliputi empat jenis kegiatan.

Yakni, kata dia, pertukaran kebudayaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Dalam pelaksanaan Modul Nusantara, mahasiswa Peserta PMM dibimbing oleh Dosen Pembimbing Modul Nusantara yang bertanggung jawab dalam membuat materi dan melaksanakan kegiatan Modul Nusantara berdasarkan panduan penyusunan Modul Nusantara

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement