REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) didorong membuka program studi (Program) yang relevan dnegan Iptek. Pada saat bersamaan, ULM juga didorong meningkatkan fakultas dan Prodi yan dibututuhkan pembangunan ekonomi bangsa.
Hal itu disampaikan Guru Besar Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS, saat memberikan Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-64 ULM di Auditorium ULM Banjarbaru, Kalimantan, Rabu (21/9/2022).
“Ke depan, Universitas Lambung Mangkurat mesti membuka program studi baru yang relevan dengan Iptek dan expertise (keahlian) yang dibutuhkan untuk pembangunan bangsa dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045, dan dunia yang lebih baik dan sustainable di abad-21 ini,” kata Prof Rokhmin Dahuri dalam rilis yan diterima Republika.co.id, Rabu (21/9/2022).
Ia menambahkan, program studi itu antara lain adalah: (1) Nanoteknologi; (2) Bioteknologi; (3) Material Baru (New Materials); (4) Teknologi Digital dan Infromasi (sepertiBig Data, Block Chain, Artificial Intelligence, Cloud Computing, Robotics, dan Metaverse); dan (5) Ilmu, Teknologi, dan Manajemen Lingkungan, terutama yang terkait dengan perubahan iklim dan bencana alam serta dampaknya.
Pada saat yang sama, kata Prof Rokhmin, ULM harus terus meningkatkan kualitas sejumlah fakultas dan program studi konvensional yang memang selalu dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi yang produktif, efisien, berdaya saing, inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan (sustainable). “Contohnya, Fakultas MIPA (matematika, fisika, kimia, dan biologi); Fakultas Teknik (seperti sipil, elektro, kimia, industri, dan informasi); Fakultas Kedokteran; Fakultas Farmasi; Fakultas Pertanian; Fakultas Kehutanan; Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan; Fakultas Ekonomi; FakultasIlmu-Ilmu Sosial dan Politik; dan Fakultas Hukum,” ujarnya.
Di awal orasi ilmiah, Prof Rokhmin Dahuri mengupas modal dasar pembangunan ekonomi, status dan tantangan pembangunan Indonesia, dan kunci global yang memengaruhi kehidupan umat manusia abad ke-21.
Rokhmin yang juga ketua Dewan Pakar Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) menyebutkan, pada prinsipnya ada 5 kecenderungan global (key global trends) yang mempengaruhi kehidupan dan peradaban manusia di abad-21, yakni: (1) jumlah penduduk dunia yang terus bertambah; (2)Industri 4.0 (Revolusi Industri Keempat); (3) Perubahan Iklim Global (Global Climate Change); (4) Dinamika Geopolitik; (5) Era Post-Truth.
Ia kemudian membahas Peta Jalan Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045. “Untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 dengan GNI per kapita sekitar 23.000 dolar AS dan PDB sebesar 7 triliun dolar AS (ekonomi terbesar kelima di dunia) (Bappenas, 2019), Indonesia seyogyanya mengimplementasikan Peta Jalan Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Rokhmin yang juga ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI
Di akhir orasinya, Prof Rokhmin memaparkan peluang dan tantangan pendidikan tinggi di era disrupsi 4.0, perubahan iklim, dan dinamika politik global, serta peran ULM dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.