Rabu 12 Oct 2022 00:28 WIB

Dokter: Konsumsi Wortel tak Bisa Sembuhkan Mata Minus

Gangguan pada mata sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter ahlinya

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Wortel (ilustrasi). Gangguan pada mata sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter ahlinya.
Foto: Pxhere
Wortel (ilustrasi). Gangguan pada mata sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter ahlinya.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Mengonsumsi wortel tidak bisa menyembuhkan mata minus, perlu ada penanganan dokter, khususnya yang disebabkan oleh faktor usia. Hal ini diungkapkan dokter spesialis mata RS Sari Asih Cipondoh Kota Tangerang Reny Violeta.

"Jadi, makan wortel tidak bisa menyembuhkan mata minus. Sebaiknya jika ada keluhan harus dikonsultasikan kepada dokter mata untuk menentukan terapi yang tepat," kata Reny Violeta di RS Sari Asih Cipondoh Tangerang, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan jenis sayuran tersebut memiliki kandungan vitamin A yang baik. Hanya saja, untuk memperbaiki mata minus perlu informasi lebih jelas dari ahlinya.

Banyak orang tua yang terlihat memberikan asupan makanan kepada anaknya dengan wortel sebagai salah satu menunya. Akan tetapi, bukan wortel saja satu-satunya yang memiliki kandungan vitamin A bagus.

"Selain wortel, semua sayuran berwarna hijau dan merah serta ikan laut sangat bagus untuk mata dan memiliki vitamin yang banyak," katanya.

Menurut dia, menjaga kesehatan mata melalui asupan berbagai nutrisi memang sangat penting. Namun semua asupan tersebut tidak bisa menyembuhkan mata yang sudah telanjur minus.

Mata minus atau gangguan mata lainnya seperti rabun dekat atau rabun jauh dan rabun yang disebabkan oleh faktor usia hanya bisa diperbaiki melalui pemeriksaan yang lengkap dan untuk memperbaikinya dibantu dengan kaca mata atau lensa kontak. "Jika diperlukan tindakan, harus melakukan tindakan operasi, seperti operasi lasik atau operasi penggantian lensa," kata dia.

Reny menyarankan jika memang ada gangguan terhadap mata baik mata minus, rabun jauh atau dekat, dan yang diakibatkan faktor usia, harus melakukan pemeriksaan kepada fasilitas kesehatan terdekat agar bisa ditentukan terapi yang tepat. "Alangkah bijaknya jika sebelum gangguan tersebut datang, kita jaga dengan asupan makanan bergizi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement