REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Yarsi akan membuka program studi (prodi) Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP). Sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) pertama yang mendapatkan surat keputusan (SK) Mendikbudristek untuk membuka prodi itu, Universitas Yarsi siap untuk menjawab tantangan kebutuhan 25 ribu SpKKLP di Indonesia saat ini.
“Tentu ini adalah sebuah kesempatan besar karena dalam sebuah perkiraan Dirjen Dikti itu membayangkan Indonesia membutuhkan 25 ribu spesialis kedokteran keluarga layanan primer ini,” kata Rektor Universitas Yarsi Fasli Jalal dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).
Dia menyampaikan, dokter SpKKLP akan menjadi penjaga barisan depan di klinik pratama atau puskesmas dalam menentukan pasien mana yang akan dikirim ke rumah sakit. Para residen yang mengikuti pendidikan SpKKLP akan diberikan kemampuan di atas dokter umum dengan masa pendidikan selama 3,5 hingga empat tahun.
“Jadi kalau dulu kita bergantung pada dokter umum, sekarang tidak cukup lagi untuk menjadi penanggung jawab klinik, baik klinik swasta, penanggung jawab puskesmas. Itu tidak cukup hamya dengan dokter umum,” kata Fasli.
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Yarsi Rika Yuliwulandari, merasa bersyukur telah mendapatkan kepercayaan untuk membuka pendidikan SpKKLP. Sebab, baik universitas maupun jaringan rumah sakit yang Yarsi miliki sudah siap untuk melakukannya. Kini, Universitas Yarsi memiliki sembilan dokter SpKKLP dan 15 pembimbing klinis.
“Rumah sakit pendidikan utama adalah RS Yarsi, sedangkan RS jejaring adalah RS Muh Ridwan Meuraksa. Untuk wahana pendidikan ada Puskesmas Kecamatan Kemayoran dan Klinik Yarsi,” jelas Rika.
Rika menerangkan, setelah menerima SK Prodi SpKKLP, Universitas Yarsi akan lekas menyosialisasikan kepada masyarakat tentang berdirinya prodi itu. Rencananya, FK Universitas Yarsi akan membuka penerimaan mahasiswa baru untuk prodi tersebut pada 2023.
Rika juga menyampaikan, kehadiran dokter SpKKLP di Indonesia atau di kota besar dapat memperkuat layanan primer dengan mengedepankan diagnosis holistik, pelayanan paripurna, dan berkesinambungan. Pelayanan SpKKLP juga akan berupaya membina keluarga dan berorientasi komunitas.