REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis bedah digestif Rosmalia Adriansyah mengatakan mengonsumsi makanan berlemak bisa menyebabkan sumbatan pada sistem saluran bilier yang mengarah ke hati. Sumbatan tersebut bisa menyebabkan kolik bilier.
"Pada kolik bilier, lokasi nyerinya biasanya di daerah perut bagian atas dan mengarah ke sisi kanan," kata dr Rosmalia dalam diskusi dengan tema "Mengenal Kolik Bilier" yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (17/10/2022).
Kolik bilier adalah nyeri yang ditimbulkan akibat adanya gangguan aliran pada sistem bilier, yang lokasinya di hati atau liver dan di sekitar bagian atas kanan dari perut. Umumnya, nyeri timbul pada malam hari atau setelah konsumsi makanan berlemak.
Nyeri kolik bilier juga bisa dibedakan dari sumbernya. Jika berlokasi di hati dinamakan bilier intrahepatik, sedangkan di luar hati dinamakan ekstrahepatik.
Infeksi saluran di sistem bilier paling sering disebabkan oleh batu di saluran kantung empedu. Penderitanya kebanyakan ditemukan di usia muda antara 20 sampai 40 tahun.
"Untuk batu di kantung empedu atau saluran empedu, memang insidennya banyak ditemukan pada usia-usia muda antara 20 sampai 40 tahun, terutama pada wanita," ucap dokter yang praktik di RS Mayapada Jakarta Selatan ini.
Dr Rosmalia mengatakan gejala kolik bilier yang bisa timbul adalah nyeri yang sangat khas. Nyeri terjadi terus menerus secara periodik dengan intensitas yang tinggi selama beberapa jam.
"Kalau nyeri kolik, dia langsung intensitasnya tinggi dan sifatnya periodik, jadi fase berkurang, namun tidak sampai hilang, berulang lagi nyeri lagi, begitu selanjutnya dan dapat berlangsung hingga beberapa jam," ucap Rosmali.