Selasa 18 Oct 2022 16:02 WIB

Pemeriksaan Mata Anak Baiknya Dimulai Saat Usia 6 Bulan, Lalu Kapan Lagi?

Pemeriksaan mata anak di waktu yang tepat bisa ungkap gangguan penglihatannya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Siswa SD Negeri Kumpulrejo 2 mengikuti pemeriksaan mata saat pelaksanaan Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Pemeriksaan mata anak perlu dilakukan secara berkala.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Siswa SD Negeri Kumpulrejo 2 mengikuti pemeriksaan mata saat pelaksanaan Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Pemeriksaan mata anak perlu dilakukan secara berkala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat mengalami gangguan penglihatan, sering kali anak tak bisa memberi tahu orang tua mengenai keluhan yang dia rasakan. Pemeriksaan mata anak di waktu yang tepat bisa membantu mendeteksi masalah-masalah pada mata anak dengan lebih cepat.

Saat baru dilahirkan, tajam penglihatan bayi hanya bisa melihat cahaya. Hal ini dikarenakan pusat penglihatan di otak masih belum matang. Tajam penglihatan ini akan berkembang dengan cepat pada bulan pertama kehidupan.

Baca Juga

Ketua Layanan Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus JEC Eye Hospitals and Clinics, dr Ni Retno Setyoningrum SpM(K), mengatakan ada tiga hal yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan tajam penglihatan anak yang normal. Ketiga hal tersebut adalah rangsangan penglihatan yang sesuai, bayangan retina yang jelas, dan bayangan ekual yang jernih dari kedua bola mata.

"Pada usia tiga hingga enam bulan, kita jaga jangan sampai mata anak juling akibat rangsangan mainan-mainan yang diberikan dari arah atas atau terlalu dekat," ujar dr Ni dalam kampanye "Care for Life" bersama Bosch Automotive Aftermarket, JEC Eye Hospitals and Clinics, dan SOS Children's Villages Indonesia, beberapa waktu lalu.

Menurut dr Ni, gangguan yang membuat bayangan di retina menjadi buram selama perkembangan penglihatan bisa memicu kerusakan permanen pada korteks penglihatan. Sebagian contohnya adalah katarak, ptosis, juling, dan kelainan refraksi.

Pemeriksaan mata anak di usia dini sangat dianjurkan untuk memastikan perkembangan visual yang normal pada mata anak. Hal ini patut dipertimbangkan mengingat masalah penglihatan pada anak cukup sering terjadi. Pemeriksaan seperti ini juga dapat membantu mencegah terjadinya masalah penglihatan pada anak yang mungkin bisa mempengaruhi prestasi akademik mereka.

"Sekitar 80 persen dari yang dipelajari seorang anak di bawah usia 13 tahun didapatkan secara visual, jadi penglihatan yang baik diperlukan untuk pembelajaran yang optimal," ujar dr Ni.

Menurut dr Ni, ada empat waktu yang penting untuk memeriksakan kesehatan mata anak. Berikut ini adalah keempat waktu tersebut.

Usia 6 bulan

Pemeriksaan mata anak di rentang usia ini bertujuan untuk memeriksa perkembangan penglihatan dan pergerakan bola mata. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi juling hingga fiksasi penglihatan.

Usia 2 tahun

Pemeriksaan pada rentang usia ini bertujuan untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan bola mata. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi kelainan refraksi, alergi mata, hingga pergerakan bola mata.

"Meskipun anak dapat membaca atau berhitung, kelainan refraksi dapat diperiksa dengan cara melebarkan pupil mata anak dan pemeriksaan retinoskopi," jelas dr Ni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement