REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemenuhan gizi seimbang dan hidrasi sehat untuk anak masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Menurut analisis Fill the Nutrient Gap (FNG) yang dirilis pada November 2021, setidaknya satu dari delapan orang Indonesia dilaporkan tidak mampu membeli makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisinya. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa akses terhadap nutrisi masih menjadi tantangan serius yang dihadapi bersama saat ini.
“Kita tidak boleh tergantung pada satu jenis bahan makanan saja. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengenali alternatif bahan makanan lain yang bisa menyuplai nutrisi keluarga sehari-hari. Misalnya, ketika berbicara karbohidrat pasti benak kita langsung tertuju pada nasi. Padahal, ada opsi karbohidrat dari pangan lokal lain yang tak kalah berkualitas selain nasi seperti ubi jalar, kentang, jagung, atau singkong,” kata dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, dalam Instagram Live ‘Pemenuhan Nutrisi Keluarga dengan Pangan Lokal’, dalam keterangan persnya, Rabu (2/11/2022).
Lebih lanjut, dr. Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp.GK juga menegaskan pentingnya melakukan diversifikasi pangan pada konsumsi makanan sehari-hari dengan memanfaatkan pangan lokal yang ada di lingkungan sekitar. Dalam konteks ini, diversifikasi pangan dimaksudkan sebagai upaya dalam memvariasikan makanan yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja. Upaya ini dinilai berperan penting sebagai cara untuk mewujudkan nutrisi yang lebih beragam dan seimbang untuk jangka panjang.
Minimnya referensi masyarakat dalam pengolahan pangan lokal membuat potensi jenis pangan ini belum bisa termanfaatkan secara optimal. Oleh sebab itu, dr. Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp.GK bersama Rizki Pohan, Health & Nutrition Senior Manager Danone Indonesia, mengajak para orangtua, khususnya ibu-ibu Indonesia, untuk tetap semangat dan kreatif dalam menginovasikan resep olahan bagi keluarga namun tetap kaya akan nutrisi.
Sebagai contoh, Rizki Pohan menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Jawa Timur ketika melakukan peluncuran program ‘Isi Piringku’. “Saya berkesempatan melihat demo memasak ibu-ibu PKK Kota Pasuruan dan diperkenalkan dengan satu menu menarik, yaitu es krim sawi. Ternyata, ide kreatif ini muncul karena kebiasaan anak-anak yang enggan makan sayur dan minum susu. Alhasil, dibuatlah es krim sawi agar anak-anak tetap mendapatkan nutrisi dari sayur dengan olahan yang disukai anak.”
dr. Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp.GK juga menambahkan sedikit tips yang bisa dipraktikkan keluarga di rumah jika ingin memenuhi nutrisi dalam kehidupan sehari-hari melalui pangan lokal. “Hal pertama yang bisa dilakukan adalah memastikan terlebih dahulu sumber pangan lokal yang potensial di sekitar kita. Jika sudah, jangan lupa untuk lakukan meal prep setiap minggunya supaya kita bisa melakukan plotting makanan yang akan kita konsumsi setiap hari agar lebih beragam dan tentunya sesuai dengan pedoman Isi Piringku.”
“Ingatlah mengonsumsi makanan bukan hanya perkara kenyang saja, namun juga pastikan nutrisinya telah terpenuhi. Untuk memenuhi nutrisi ini sebenarnya bisa kita dapatkan dengan murah dan mudah melalui pangan lokal,” pungkas dr. Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp.GK dalam closing statement-nya saat mengakhiri sesi Instagram Live.
Sementara itu, Danone Indonesia melalui program ‘Isi Piringku’ memanfaatkan momentum Hari Pangan Sedunia untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi terhadap orang tua Indonesia terkait pemenuhan nutrisi keluarga dengan pangan lokal.
“Sesuai dengan tema Hari Pangan Sedunia tahun ini, yaitu ‘Leave No One Behind’, Danone Indonesia merasa perlu terlibat aktif untuk mewujudkan ketahanan pangan di tengah kondisi dunia yang penuh ketidakpastian ini, salah satunya akibat pandemi, konflik, dan kenaikan harga. Agenda ini kebetulan sejalan dengan misi kami ‘Danone One Planet One Health’, yang salah satunya termanifestasikan melalui program ‘Isi Piringku’ dengan memberikan edukasi gizi seimbang," papar Rizki.
Untuk itu, kata dia,Danone berharap dengan diadakannya sesi Instagram Live ini masyarakat dapat mengetahui pentingnya peran pangan lokal dalam pemenuhan nutrisi keluarga. Pangan lokal sendiri didefinisikan sebagai produk pangan yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat di daerah tertentu. Sayangnya, banyak masyarakat masih memandang keberadaan pangan lokal dengan sebelah mata karena dianggap kurang bernutrisi akibat dibanderol dengan harga yang miring.
Padahal selain harganya yang terjangkau dan mudah didapat, eksistensi pangan lokal justru dinilai mampu menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap impor pangan dari luar negeri di tengah krisis yang melanda dunia dewasa ini.