REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker perut atau kanker lambung sangat umum terjadi di Asia Timur. Di Indonesia, ini termasuk sepuluh besar jenis kanker yang paling banyak diderita, dimana ada sekitar 300 juta jiwa setiap tahunnya.
Usia merupakan salah satu faktor risiko, karena tumor cenderung terbentuk pada orang tua dengan usia rata-rata diagnosis 68 tahun. Sekitar 60 persen kanker perut terjadi pada individu di atas 65 tahun, dengan pria memiliki resiko tertinggi. Merokok dan kebiasaan makan yang tidak sehat atau seringnya refluks asam juga menjadi risiko tinggi.
Bagaimanapun, melakukan deteksi dini adalah pilihan terbaik. Jika didiagnosis tepat waktu, kanker perut dapat diobati sehingga pasien bisa meningkatkan kualitas hidup pasien dalam jangka panjang.
Dilansir dari Times Now News, Senin (7/11/2022), berikut gejala yang biasanya muncul pada tahap awal.
1. Perut bengkak atau distensi
Kondisi ini berbeda dengan kembung. Distensi adalah penggelembungan atau pembesaran di perut disertai nyeri atau ketidaknyamanan yang akan terasa sakit jika penyakit berkembang ke stadium lanjut. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dan berasap, acar sayuran, daging olahan, diawetkan, dipanggang dan dibakar.
2. Berat badan turun tanpa sebab
Ketika perut terasa terlalu penuh atau besar, itu bisa memicu rasa sakit sehingga menurunkan nafsu makan. Akibatnya, seseorang bisa kehilangan berat badan tanpa mengetahui penyebab pastinya. Dokter mengatakan bahwa itu adalah salah satu gejala awal utama penyakit ini.
Jika Anda penurunan berat badan dalam waktu lama, segera konsultasikan ke dokter dan lakukan pemeriksaan sesuai prioritas. Kanker dapat membuat makan menjadi sulit karena tubuh mengambil lebih banyak energi dari sel-sel sehat dan membakar lebih banyak energi saat istirahat sehingga mengakibatkan penurunan berat badan.
3. Maag
Maag adalah tanda awal umum lainnya dari kanker perut. Asam lambung, yang bertanggung jawab untuk memecah makanan dan mencernanya, dapat didorong kembali ke kerongkongan karena gangguan pencernaan atau tumor. Juga dikenal sebagai refluks asam, itu tidak selalu menjadi perhatian sampai kondisinya menjadi sering dan parah.
4. Sakit perut
Sakit perut yang sering, persisten dan tidak dapat dijelaskan juga bisa menjadi indikasi tumor di perut. Meskipun penyakit ini tidak selalu menunjukkan gejala pada tahap awal, pasien mungkin mengalami gangguan pencernaan dan nyeri di bagian atas perut. Seiring waktu, pada stadium lanjut, pasien mungkin mengalami kelelahan, muntah darah dan tinja berwarna hitam.
5. Mual dan muntah
Kanker atau tumor dapat menyebabkan episode mual dan muntah yang sering. Hal ini mungkin memberikan pasien tukak lambung karena kadar asam lambung menjadi rendah sehingga meningkatkan tingkat bakteri berbahaya. Terkadang, cadangan empedu dari usus kecil setelah operasi perut dapat berkontribusi lebih lanjut terhadap penyakit ini.