Senin 05 Dec 2022 16:16 WIB

Rencanakan Masa Depan Anak dengan Program KB

Kepadatan penduduk menjadi salah satu masalah tersendiri dalam kehidupan.

Berdasar estimasi data yang diterbitkan Biro Sensus Amerika, per tahun 2021 jumlah penduduk dunia mencapai angka 7,7 miliar (sumber wikipedia).
Foto: istimewa
Berdasar estimasi data yang diterbitkan Biro Sensus Amerika, per tahun 2021 jumlah penduduk dunia mencapai angka 7,7 miliar (sumber wikipedia).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasar estimasi data yang diterbitkan Biro Sensus Amerika, per tahun 2021 jumlah penduduk dunia mencapai angka 7,7 miliar (sumber wikipedia). 

Semakin banyak reproduksi pada manusia telah membangun 'baby boom'. Pada akhirnya, kepadatan penduduk menjadi salah satu masalah tersendiri dalam kehidupan.

Baca Juga

Pada masa lalu, populer istilah banyak anak banyak rejeki, namun saat ini istilah tersebut menjadi tidak relevan lagi. Semakin banyak anak, kebutuhan akan sandang pangan menjadi persoalan tersendiri.

Meski demikian, kelahiran adalah proses alami kehidupan yang tidak terhindarkan, hanya saja, perlu pencanangan yang tepat. Program KB (Keluaga Berencana) telah lama dicanangkan pemerintah untuk mengatasi fenomena ‘baby boom’. 

Dengan program KB, pasangan muda bisa mengatur kuantitas keturunannya sesuai kemampuan perekonomiannya, sehingga kehadiran sang buah hati bukanlah sebuah beban, tapi buah hati yang berkualitas.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, dr. Hasni Kemala Sari, SpOG, menyebutkan jika Keluarga Berencana itu bukan hanya tentang melahirkan saja, namun juga turut memikirkan kehidupan sang anak dari sejak bayi (sandang pangan) hingga masa depannya.

“Jika ibu tidak merencanakan kehamilannya, semisal setiap tahun melahirkan, setiap dua tahun atau seterusnya, maka mereka akan terasa sulit untuk merencanakan masa depan anak-anaknya, terlebih anak-anak sekarang kebutuhannya bukan hanya makan saja, banyak yang lainnya,” ujar dr. Hasni Kemala Sari, SpOG. 

Lebih jauh dijelaskan dr. Hasni, program KB secara umum untuk mengatur jumlah populasi dunia, sedangkan secara khusus, program KB memberikan waktu kepada pasangan untuk memiliki anak lagi sesuai kemampuan baik secara psikologis hingga ekonominya. “Dengan pengaturan semacam itu, kualitas anak juga akan terbentuk, karena dari segi makanan, gizi, pendidikan dan kebutuhan lain bisa tercukupi,” jelas dr. Hasni Kemala Sari, SpOG.

Program KB diterangkan dr. Hasni bisa dilakukan mulai usia-usia produktif. Pilihan ber KB banyak dilakukan untuk menahan terlebih dahulu kelahiran sang bayi dikarenakan hal-hal yang lebih menjadi prioritas dalam kehidupan mereka, seperti bisnis dan pekerjaan. 

Tak hanya wanita, pria pun bisa melakukan KB, hanya saja untuk pria lebih mudah dilakukan. Jenis program KB pun beragam, bisa dilakukan dengan cara suntik maupun dengan menggunakan pil. Jenis-jenis tersebut bisa dipilih bagi yang ingin melakukannya sesuai hasil konsultasi dari ahlinya di fasilitas kesehatan terpercaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement