Oleh : Amir Faisal Nek Muhammad, Founder Perfekto untuk Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, Pada Pilpres 2024, Erick Thohir punya posisi yang sangat strategis dan menjadi penentu kemenangan bagi capres yang akan maju. Saat ini elektabilitas Erick Thohir dari bulan ke bulan terus meningkat, sementara banyak kandidat lain mulai stagnan dan menurun.
Erick Thohir juga memiliki modal kapital yang akan sangat menentukan daya tahan dalam berkompetisi di Pilpres hingga akhir. Namun yang paling strategis adalah publik melihat Erick Thohir dapat menjadi perpanjangan pemerintahan Jokowi-Ma'aruf. Saat ini masyarakat telah cerdas dalam menentukan pilihan, bukan hanya soal suka atau tidak suka kepada capres atau cawapres, melainkan kesinambungan pembangunan yang sedang dijalankan.
Publik akan melihat Erick Thohir sebagai menteri yang berperan banyak pada kabinet Jokowi, tentunya akan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan selama hampir 10 tahun ke belakang. Masyarakat akan menilai bahwa begitu banyak yang dikorbankan ketika pembangunan bangsa harus direset kembali ke titik nol.
Baca juga : Kemendagri Sosialisasikan Indeks Kerawanan Pemilu 2024
Saat ini kita ketahui, Jokowi telah menanamkan pondasi besar bagi pembangunan Indonesia, baik dari sisi infrastruktur dan sumber daya manusia. Erick Thohir juga berperan penting dalam membantu Jokowi mewujudkan hal itu, jadi akan sangat disayangkan jika pembangunan yang sedang berlanjut ini berhenti di tengah jalan.
Inilah yang juga membuat posisi Erick Thohir cukup strategis dalam Pilpres 2024, ia bisa menjadi sosok yang mewakili untuk melanjutkan estafet pembangunan yang telah dilakukan Presiden Jokowi. Terbukti dalam beberapa survei, pemilih Jokowi di Pilpres 2024 menghendaki agar Erick menjadi cawapres selanjutnya.
Elektabilitas Erick Thohir sebagai pendatang baru juga cukup fantastis, elektabilitasnya mengalahkan sejumlah nama-nama yang sudah cukup tenar dalam perpolitikan Indonesia. Meskipun pendatang baru, figur Erick Thohir sangat cepat diterima dan dikenal di kalangan masyarakat desa dan perkotaan.
Apalagi pada pilpres mendatang tidak ada calon incumbent, sehingga sosok cawapres akan sangat menentukan peta politik, posisi Erick Thohir sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi tentunya dapat mendongkrak suara yang cukup signifikan.
Baca juga : Soal Tudingan 'Wanita Emas', Ketua KPU disarankan Ambil Langkah Hukum
Di beberapa survei saat capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dipasangkan dengan Erick Thohir selalu keluar sebagai pemenangnya. Konsepnya bekerja dengan hati dan profesional menjadikan dirinya dapat diterima di berbagai lapisan masyarakat, baik di kalangan elit politik, cendekiawan, agamawan, mahasiswa, buruh dan tani.
Selain itu Erick Thohir memiliki personal branding sebagai tokoh muda energik, kreatif, dan memiliki etos kerja tinggi yang disukai oleh pemilih pemula dan muda. Dan yang menjadi catatan penting adalah kondisi perekonomian global saat ini yang tidak menentu, sehingga dibutuhkan pemimpin yang memiliki jaringan internasional, yang mampu menjadi pemersatu semua kalangan dan menguasai ekonomi mikro dan makro.