Kamis 05 Jan 2023 13:54 WIB

Psikolog Keluarga Ungkap 5 Penyebab Orang Main Serong

Salah satu penyebab orang main serong ialah kurangnya pengendalian diri.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pasangan suami istri (ilustrasi). Pernikahan adalah sebuah cara untuk menyatukan kedua individu yang berbeda dari berbagai aspeknya. Ada banyak faktor yang bisa mendasari terjadinya perselingkuhan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pasangan suami istri (ilustrasi). Pernikahan adalah sebuah cara untuk menyatukan kedua individu yang berbeda dari berbagai aspeknya. Ada banyak faktor yang bisa mendasari terjadinya perselingkuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu main serong sudah sering dibahas dan banyak terjadi di masyarakat. Namun, berita baru-baru ini membuat miris, yakni perselingkuhan terjadi antara mertua dan menantu.

Apa sebenarnya yang membuat hal itu terjadi? Praktisi psikolog keluarga Nuzulia Rahma Tristinarum mengungkapkan ada lima kemungkinan penyebabnya.

Baca Juga

1. Keinginan mengisi ruang kosong

Nuzulia menjelaskan perselingkuhan dapat terjadi karena ada ruang kosong dalam diri seseorang. Ruang kosong ini biasanya berupa kebutuhan untuk merasa dicintai, merasa diterima, atau merasa dihargai.

"Ruang kosong ini menyebabkan seseorang mencari kemana-mana dengan harapan bisa terisi, namun sering kali ruang kosong dalam diri tidak bisa diisi oleh orang lain," jelasnya kepada Republika.co.id, dikutip Kamis (5/1/2023).

Ruang kosong ini bisa disebabkan karena luka masa lalu terhadap orang tua, konflik dengan pasangan, atau hal lainnya.

2. Selingkuh adalah keputusan

Nuzulia yang akrab disapa Lia menyebut perselingkuhan adalah keputusan yang diambil dari diri sendiri. Perilaku selingkuh adalah sebuah keputusan.

"Apapun penyebabnya, seseorang bisa memutuskan untuk selingkuh atau tidak selingkuh," ujar wanita yang juga berprofesi sebagai konselor, trainer, dan juga penulis ini.

Jadi, menurut Lia, jangan menjadikan penyebab sebagai alasan perbuatan selingkuh. Apapun penyebabnya, seseorang bisa memutuskan untuk main serong atau tidak.

3. Kurangnya pengendalian diri

Lia mengatakan perselingkuhan biasanya terjadi dimulai dari ketidakmampuan seseorang untuk menjaga dirinya, kurangnya kemampuan pengendalian diri atau kemampuan self control. Termasuk di antaranya ketidakmampuan menjaga hati, menjaga pikiran, menjaga adab pergaulan, menjaga interaksi antara lawan jenis, menjaga aurat, menjaga gairah, dan menjaga emosi juga menjaga perilaku.

Proses pengendalian diri ini bukan hanya sekali dua kali tetapi perlu dilakukan terus menerus. "Jika merasa tidak mampu membendung arus lingkungan atau arus dari luar maka sebaiknya menjauh dari hal hal yang menyebabkan diri terjerumus," kata Lia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement