REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donor ginjal bisa didapatkan dari donor manusia hidup atau dari jenazah. Lalu, mana yang lebih baik?
Ketua Tim Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals Asri, Prof Dr dr Endang Susalit SpPD KGEH mengatakan donasi ginjal dari donor kadaver (jenazah) dapat berasal dari yang pasien yang sudah didiagnosis otaknya sudah tidak bekerja, tetapi jantungnya masih bekerja (mati otak). Ini bisa dilakukan setelah otak berhenti (mati batang otak).
Ketika berada di tahap itu, organ-organ tubuh pasien masih baik. Jantung masih bekerja sehingga masih ada aliran darah ke organ, termasuk ginjalnya. Donor yang seperti ini masih bisa dipakai.
"Biasanya yang jadi calon donor kadaver ialah pasien yang mengalami trauma kecelakaan, sehingga tidak bisa berfungsi lagi otaknya dan ditetapkan oleh tim dokter pasien telah mati batang otak," papar Prof Endang dalam konferensi pers peluncuran Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals Asri, Jakarta, Kamis (12/1/2023).