Selasa 17 Jan 2023 17:15 WIB

Waspada Jika Jajanan Anak Punya Rasa, Aroma, dan Penampilan yang tidak Wajar

Kasus chiki ngebul harus jadi alaram darurat dalam pengawasan keamanan jajanan anak.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Jajanan chiki ngebul. Sejumlah anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat keracunan makanan setelah mengonsumsi jajanan chiki ngebul pada November 2022. Waspadai jajanan anak jika tampak memiliki rasa, aroma, dan penampilan yang tak lazim.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Jajanan chiki ngebul. Sejumlah anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat keracunan makanan setelah mengonsumsi jajanan chiki ngebul pada November 2022. Waspadai jajanan anak jika tampak memiliki rasa, aroma, dan penampilan yang tak lazim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro Hepatologi Dr dr Muzal Kadim SpA(K) menyampaikan sejumlah ciri-ciri jajanan anak yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah makanan yang memiliki warna cerah sekali.

"Kita lihat, kalau makanan warnanya menggiurkan, warnanya cemerlang sekali itu hati-hati ya. Zat pewarna makanan yang aman itu biasanya warnanya tidak terlalu cerah," kata dr Muzal dalam konferensi pers Ikatan Dokter Anak Indonesia secara daring, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

Dr Muzal pun menyerukan orang tua untuk melarang buah hatinya memakan jajanan yang memiliki warna terlalu terang. Ada kemungkinan jajanan tersebut mengandung Rhodamin B atau zat pewarna yang biasanya digunakan untuk kertas dan tekstil.

"Sementara itu, kalau makanannya bisa bertahan lama, itu dikhawatirkan mengandung pengawet tertentu," ujarnya.

Oleh karenanya, dr Muzal meminta para orang tua agar lebih memperhatikan rasa dan bau dari jajanan yang dikonsumsi anaknya. Ayah dan ibu harus lebih waspada bila ada rasa, bau, atau gas yang tidak wajar pada jajanan anak.

"Ada makanan yang mengeluarkan gas tertentu misalnya uap tertentu yang mencurigakan itu juga harus hati-hati," katanya.

photo
Infografis Waspada Bahaya Chiki Ngebul - (Infografis Republika)

Memang, menurut Muzal, agak sulit membedakan makanan yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh anak, khususnya jika kadar zat tersebut tidak banyak. Namun, ia menyarankan para orang tua harus melakukan pengawasan terkait jajanan buah hati mereka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement