REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren kecantikan terbaru TikTok skin flooding tengah menarik minat banyak pengguna media sosial itu. Skin flooding menjanjikan kulit bercahaya dan lembap, bahkan di hari-hari paling menantang.
Meskipun sebutannya terdengar seperti membanjiri wajah dengan produk perawatan kulit, tapi rutinitasnya ternyata tidak terlalu rumit. Metode ini tentang menggunakan tiga hingga empat produk sederhana untuk memaksimalkan hidrasi dan mengurangi pengelupasan serta mengurangi potensi berjerawat yang disebabkan oleh kulit kering.
Tak seperti slugging, yakni tren TikTok populer lainnya yang melibatkan pengolesan petroleum jelly, skin flooding hampir tidak berbeda dari rutinitas malam hari yang sederhana. Sebutan skin flooding memang berasal dari TikTok, tetapi proses sebenarnya sudah lama dikenal oleh ahli kulit.
"Skin floodingadalah tren populer di mana kulit diberikan perawatan hidrasi yang intens," kata direktur penelitian kosmetik dan dermatologi klinis yang juga seorang profesor dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, Joshua Zeichner, dilansir Insider, Rabu (8/2/2023).
Skin flooding tidak jauh berbeda dari rutinitas perawatan kulit malam yang khas. Di sela-sela mencuci muka dengan pembersih lembut dan mengoleskan pelembap, Anda perlu mengoleskan asam hialuronat (HA) untuk meningkatkan hidrasi.
Asam hialuronat adalah humektan, yang berarti menyerap kelembapan ekstra. "Pikirkan asam hialuronat seperti spons yang menempel di air," ujar Zeichner.
Jika baru menggunakannya, Zeichner merekomendasikan produk yang mengandung asam hialuronat cenderung stabil dan hidrasi tinggi. Dengan begitu, Anda dapat menggunakan jumlah produk yang tepat setiap saat.
Jika Anda menggunakan serum botolan dengan pipet, maka beberapa tetes saja sudah cukup. Untuk mendapatkan manfaat penuh dari penggunaan HA, Zeichner merekomendasikan untuk mengaplikasikan pelembap setelah serum.
Hal itu bertujuan untuk mengunci hidrasi. Pastikan untuk menggunakan tabir surya pada pagi hingga sore hari.