REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Executive Chair Hyundai Motor Group Euisun Chung mengungkapkan dalam setahun ke depan Hyundai Motor Group akan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan melibatkan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan. Selain itu juga memprioritaskan kepuasan dan kepercayaan pelanggan melalui produk dan layanan berkualitas tinggi, serta menanamkan rasa aman untuk menjaga daya saing di masa depan.
"Kita dapat membantu memelihara ekosistem hidrogen global dan memperkuat kegiatan karbon netral melalui Small Modular Reactors dan solusi energi bersih. Selain itu, sebagai perusahaan global, kita bisa menjalankan tanggung jawab sosial dengan menghidupkan kembali ekonomi sirkular yang mendaur ulang sumber daya, seperti baterai EV," tambahnya," ujarnya dikutip dalam keterangan, Kamis (4/1/2024).
Saat ini, Hyundai Engineering & Construction (E&C) telah bergerak cepat mengembangkan bisnis pialang dan perdagangan energi terbarukan serta konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir generasi berikutnya, termasuk reaktor nuklir kecil. Hyundai Motor dan Kia juga sedang aktif bekerja untuk mengurangi emisi karbon dalam proses manufaktur.
Upaya ini melibatkan peningkatan signifikan dalam penggunaan energi terbarukan, termasuk implementasi sistem pembangkit listrik tenaga surya di situs produksi dalam dan luar negeri, untuk mencapai netralitas karbon pada 2045. Hyundai Motor dan Kia juga baru-baru ini menandatangani power purchase agreement (PPA) jangka panjang dengan Hyundai E&C untuk memperoleh energi surya terbarukan.
Hyundai pun secara aktif mendorong ekonomi sirkular dengan membentuk sistem kerja sama domestik dan internasional untuk menciptakan ekosistem sirkular untuk baterai EV dan memperluas penggunaan plastik daur ulang.
Dalam menjalankan upaya keberlanjutan ini, Chung juga menekankan tingkat kepuasan dan kepercayaan pelanggan yang berasal dari kualitas yang signifikan. "Pada akhirnya, kualitas lah yang akan memenangkan kepercayaan pelanggan. Kualitas produk dan layanan harus selalu melebihi harapan pelanggan. Kita tidak boleh kompromi pada kualitas, karena hanya perusahaan yang sungguh-sungguh berkomitmen pada kualitas yang akan bertahan. Kita harus berusaha untuk membedakan diri kita dengan menambahkan nilai tambah ke solusi kita dan berusaha lebih keras untuk memberikan kepuasan tertinggi bagi pelanggan," ujarnya.
Lebih lanjut, Chung menekankan rasa aman sebagai arah keberlanjutan ketiga dengan mengatakan, pengetahuan dan informasi yang telah kita akumulasi selama bertahun-tahun adalah pendorong daya saingnya di era revolusi industri keempat ini. Hal itu merupakan tanggung jawab setiap orang untuk memperkuat sistem yang melindungi aset intelektual korporat kita.