Jumat 26 Jan 2024 15:15 WIB

Limbah Makanan Sumbang Hingga 10 Persen Emisi Gas Rumah Kaca

Limbah makanan turut menjadi pemicu pemanasan global.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Limbah makanan menyumbang 8-10 persen emisi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global.
Foto: www.freepik.com
Limbah makanan menyumbang 8-10 persen emisi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kehilangan sekitar 23-48 juta ton makanan yang terbuang (food loss dan food waste) per tahun 2000-2019, menurut hasil riset Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Ironisnya, limbah makanan tersebut menyumbang 8-10 persen emisi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global.

Karena itulah, penting bagi kita untuk mulai meminimalisir sampah makanan yang dihasilkan di kehidupan sehari-hari. Food Cycle Indonesia Team, Natasha Manuella, mengungkapkan bahwa menerapkan kebiasaan makan yang lebih berkesadaran dan bertanggung jawab akan berdampak besar bagi lingkungan dan bumi.

Baca Juga

“Aku percaya kalau kita semua mau mulai untuk lebih aware dan bertanggung jawab sama makanan di hadapan kita, maka kita bisa membantu memerangi pemanasan global yang saat ini sedang kita rasakan,” kata Natasha dalam diskusi yang diinsiasi Campaign di Perpustakaan Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Natasha mengungkap beberapa aksi sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap individu untuk meminimalisir atau sama sekali tidak menghasilkan limbah makanan. Aksi pertama yaitu dengan mengambil makanan dengan porsi kecil terlebih dahulu, atau sesuai dengan kemampuan. Menurut dia, cara ini bisa mencegah kita menyisakan makanan.