REPUBLIKA.CO.ID,
BANDA ACEH – Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kreativitas dan inovasi anak muda Aceh melalui pelatihan khusus produk turunan nilam.
Setelah belajar memulai bisnis dan membuat parfum pada hari pertama, peserta pelatihan dibagi menjadi dua kelompok pada hari kedua untuk mempelajari proses pembuatan lotion dan sabun cuci di Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.
Koordinator Community Development Pusat Riset Atsiri, Suraiya Kamaruzzaman mengungkapkan pembuatan lotion dan sabun cuci karena pasar yang cukup luas. Sabun cuci piring, sebagai produk rumahan yang digunakan sehari-hari, mendapat nilai tambah dengan adanya sifat antibakteri dari nilam. Sementara itu, lotion dari nilam menawarkan manfaat antioksidan dan kemampuan melembabkan kulit.
"Mereka mengenal beberapa produk rumah tangga dan kesehatan seperti sabun cuci piring, sabun mandi, dan beberapa produk kesehatan untuk obat flu atau sakit kepala, tetapi mungkin mereka terkejut mengetahui banyak bahan baku tersedia di sekitar mereka termasuk dari nilam," ujar Suraiya dikutip pada Jumat (7/6/2024).
Suraiya menyatakan bahwa saat seleksi awal, ia sudah melihat potensi luar biasa pada beberapa peserta. Namun, sebelumnya mereka hanya bekerja secara otodidak, tanpa jaringan atau tim kerja yang kuat, sehingga proses pengembangan ide mereka berjalan lambat.
Ia berharap setelah pelatihan ini, anak muda Aceh memiliki metode baru, jaringan baru, dan strategi pemasaran yang lebih baik. Dengan begitu, mereka bisa menjadi wirausaha muda yang menjadi agen perubahan, membuat Aceh menjadi lebih baik dan sejahtera. Suraiya juga turut memuji inisiatif Amanah yang tidak hanya menawarkan pelatihan satu atau dua kali, tetapi berkelanjutan.
"Ini terobosan yang cukup baik dari Amanah untuk mendorong anak muda tidak hanya nongkrong di warung kopi tapi memanfaatkan waktu di warung kopi menjadi lebih efektif dan bermanfaat untuk pengembangan kehidupan ke depan," kata dia.
"Saya akan mengajarkan di kampung juga. Semoga ibu-ibu di Aceh Timur bisa membuat produk ini juga. Sebetulnya, ingin coba membuat produk sudah lama, sudah cari informasi, tetapi belum dapat tips dan trik seperti disni,"ucapnya.
Sementara peserta Ghazi Maulana (23), mengatakan telah mendapatkan ilmu dan langsung praktek, sehingga pelatihan ini dinilai efektif.
"Kedepan harapannya bisa jadi produk untuk bisnis. Output dari pelatihan ini sangat berguna untuk membuat bisnis," pungkasnya.
Pelatihan ini menjadi dedikasi Amanah bagi pengembangan potensi pemuda, mengingat nilam merupakan salah satu komoditas unggulan Aceh. Dari ratusan pendaftar, terseleksi 25 peserta terbaik yang mengikuti pelatihan intensif ini. Mereka tidak hanya belajar konsep rencana usaha dan hilirisasi produk nilam, tetapi juga mendapatkan keterampilan dasar dalam pembuatan produk turunan nilam.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga pengetahuan bisnis yang esensial. Peserta diajarkan cara menyusun rencana usaha, pemasaran produk, hingga distribusi yang efektif. Dengan semangat yang tinggi dan ilmu baru, para peserta diharapkan bisa menjadi pionir dalam industri produk turunan nilam di Aceh, memajukan perekonomian lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.