JAKARTA--Tersangka makelar kasus (markus) di Mabes Polri, Sjahril Djohan, rupanya tak rela dijebloskan ke bui lantaran ocehan mantan kabareskrim Polri, Komjen Susno Duadji. Mantan diplomat itu tampaknya ingin pergi bersama-sama ke balik jeruji dengan Susno.
Ini terlihat dari komentar pengacara Sjahril, Hotma Sitompul, yang meminta agar Susno ikut diseret dalam perkara markus yang tokoh utamanya Gayus Halomoan Tambunan. ''Markus itu dua pihak, tidak bisa satu pihak,'' ujar Hotma saat dihubungi wartawan, Kamis (15/4). Hotma mengomentari pernyataan Polri bahwa Sjahril pernah berjanji akan memberikan sejumlah uang kepada Susno terkait kasus Gayus.
Hotma menganalogikan peran Sjahril dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp 28 miliar itu dengan kisah perampokan. Menurutnya, kalau ada seseorang berdiri di pintu kemudian membukakan pintu, dan perampok bisa masuk, dia bisa di BAP membantu perampok.
''Dia bisa dituduh, bisa tidak. Da bisa bilang, saya mau ke kamar kecil, yah saya buka pintu, terus rampok masuk. Jadi tanda kutip ada peranannya. Masalahnya berapa besar peranannya, apakah melanggar hukum atau tidak,'' jelas Hotma.
Ketika dikaitkan dengan cerita makelar kasus, Hotma mengatakan harus diperjelas orang itu siapa, ada di mana waktu markus itu terjadi dan apa peranan orang itu sendiri dalam cerita markus. ''Tangkap orang itu, jangan dibiarkan,'' desaknya.