Kamis 06 May 2010 01:21 WIB

BMKG: Suhu April-Mei 2010 Masih Normal

Rep: Dewi Mardiani/ Red: Budi Raharjo
Panas terik sinar matahari
Panas terik sinar matahari

JAKARTA-- Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu pada April-Mei 2010 masih normal dengan tingkat kelembaban yang sedang. Suhu Jakarta pada siang hari di bulan-bulan terakhir ini masih berkisar pada 33-35 derajat celsius. Ini juga terjadi di beberapa kota lainnya.

''Sekarang ini bukan suhu tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Suhunya masih terbilang normal dalam masa transisi dari penghujan ke kemarau,'' kata Peneliti Cuaca di Sub Direktorat Informasi Meteorologi Publik BMKG, Harry Tirto, saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (5/5).

Dari data BMKG, dalam 30 tahun terakhir, suhu tertinggi Jakarta di April mencapai 35-37 derajat celsius. Itu terjadi pada beberapa tahun yang lalu. Di April 2010, suhu tertingginya mencapai 33-35 derajat celsius. ''Jadi, suhunya masih normal, kan?'' tegasnya

Sementara untuk data suhu tertinggi Jakarta pada Mei dalam 30 tahun terakhir ini adalah 34-37 derajat celsius. Data di awal Mei 2010 di Jakarta, tercatat suhunya mencapai 32-34 derajat celsius. Kejadian yang berjalan selama dua bulan ini, sambung Harry, adalah suhu pagi hari sekitar 25-27 derajat celsius. Lalu, suhu beranjak naik pada siang hari menjadi 33-35 derajat celsius.

Dari aspek kelembaban udara, Harry mengatakan, bila terjadi kelembaban rendah yang kering, maka terasa seolah-olah panas. Bila kelembaban tinggi, maka terasa seolah-olah gerah. ''Saat-saat ini, tingkat kelembabannya sedang. Karena, di beberapa daerah masih terdapat hujan,'' jelasnya

Meski data suhu memperlihatkan masih dalam batas normal, namun masyarakat saat ini merasakannya sangat panas. Kata Harry, ini terjadi karena masa transisi dari penghujan ke kemaraunya pendek. Masa transisi pendek ini mengakibatkan masyarakat merasakan perubahan cuaca yang drastis. ''Bila masa transisinya pendek, misalkan sekitar 1 bulanan, perubahan cuaca dirasakan terjadi secara drastis. Sedangkan bila masa transisinya panjang, dirasakan seolah-olah tak ada perubahan,'' paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement